Dokter Tegas Bantah Vasektomi Bikin Tak Bisa Berdiri: Ejakulasi Tetap Lancar Kok!

Selasa, 02 Juli 2024 | 17:22 WIB
Dokter Tegas Bantah Vasektomi Bikin Tak Bisa Berdiri: Ejakulasi Tetap Lancar Kok!
Ilustrasi vasektomi tak ganggu ejakulasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak mitos vasektomi yang menyebabkan lelaki enggan melakukan prosedur KB. Salah satunya anggapan vasektomi membuat lelaki tidak bisa ejakulasi dan menganggu gairah seksual saat berhubungan intim.

Anggapan ini langsung dibantah Spesialis Urologi dr. Regi Septian, Sp.U yang mengatakan tindakan vasektomi sama sekali tidak berkaitan dengan gairah seksual, bahkan lelaki tetap bisa mengeluarkan cairan ejakulasi. Namun perbedaannya cairan tersebut tidak berisi sperma yang bisa membuahi sel telur.

"Salah satu yang orang kurang paham apa itu vasektomi. Jadi kita hanya memotong saluran spermanya saja, tetapi ejakulat atau cairan ejakulasi saat bersenggama itu tidak hanya sperma tapi ada juga cairan lainnya yang berasal dari prostat itu juga keluar," ujar dr. Regi saat dihubungi suara.com, Selasa (2/7/2024).

Ilustrasi ejakulasi. (Pexels.com/Deon Black)
Ilustrasi vasektomi tak ganggu ejakulasi. (Pexels.com/Deon Black)

Dokter yang berpraktik di RS Eka Hospital Bekasi itu menambahkan, saluran keluarnya sperma di dalam penis sama sekali tidak berhubungan dengan gairah seksual lelaki. Sebaliknya, kata dia, gairah tersebut diatur oleh hormon reproduksi lelaki yaitu testosteron.

Baca Juga: Ini yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Memilih Klinik Gigi Keluarga

"Untuk hubungannya dengan gairah, otomatis tidak terganggu sebenarnya, itu terpengaruh oleh hormon testosteron. Hormon testosteron ini tidak terganggu dengan pemotongan saluran sperma tadi," jelas dr. Regi.

Bahkan kata dr. Regi, dari berdasarkan cerita berbagai pasien lelaki yang menjalani vasektomi, yang kebanyakan dilakukan masyarakat negara Barat dan Eropa merasa lebih nyaman saat berhubungan intim karena tidak perlu menggunakan alat kontrasepsi seperti kondom.

"Jadi malah orang yang Barat, mereka lebih familiar karena lebih nyaman, nggak khawatir saat berhubungan dnegan istri apakah nantiny tambah anak lagi, seperti itu," jelas dr. Regi.

Sayangnya kata dr. Regi, di Indonesia isu dan tindakan vasektomi tidak populer karena adanya anggapan lelaki memainkan peran penting dalam keluarga, dan cenderung dominan sehingga tanggungjawab serta beban reproduksi diserahkan kepada perempuan.

"Apalagi di sini berpikir lelaki punya posisi lebih dominan, jadi lebih membebankan tanggungjawab ini ke pihak wanita padahal untuk itu merupakan tanggungjawab keduabelah pihak ya," papar dr. Regi.

Baca Juga: Dokter Tirta Duga Penyebab Meninggalnya Pebulu Tangkis Zhang Zhi Jie: Bisa Terjadi ke Orang Biasa

Di sisi lain, dr. Regi mengingatkan dibanding pemasangan KB pada perempuan lebih berisiko pendarahan hingga efek samping gangguan hormon sehingga menganggu kenyamanan. Sedangkan vasektomi punya efek samping yang lebih rendah.

"Pada perempuan ada beberapa pilihan untuk KB, tapi beberapa juga kan seperti hormonal banyak dampaknya kurang nyaman. Kalau lelaki sendiri nggak banyak efek sampingnya setelah dilakukan vasektomi ini," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI