“Emang ada kata orang ini itu, Cuma kan kita baca baca dulu dan yang saya tau aman jadi ya kenapa enggak gitu,” ujarnya.
Ragu-ragu
Di samping Daffa yang setuju, justru ada yang masih merasa ragu lakukan vasektomi, yakni RP (25). Berdasarkan pengakuannya, RP sendiri mengaku masih ragu dengan prosedur satu ini. Meski ampuh, ia masih memikirkan dampak ke depannya. Belum lagi, adanya stigma negatif di masyarakat yang juga membuatnya menjadi semakin ragu.

“Saya masih ragu sih, meskipun emang bagus gitu katanya. Soalnya kita enggak tau hubungan kita gimana. Terus juga kalau vasektomi kan enggak bisa punya anak lagi nanti dinilai mandul atau gimana-gimana gitu sih. Jadi masih ragu,” jelasnya.
Meski demikian, ia mengaku tetap mempertimbangkan lakukan prosedur vasektomi. Hanya saja, belum ada keyakinan 100 persen akan melakukan hal tersebut jika sudah menikah nanti.
“Kalau mikirin mau apa enggaknya sih ada aja, tapi enggak bisa yakin pasti ngelakuinnya juga. Jadi masih fifty fifty buat sekarang, kalau ke depannya enggak tahu,” kata RP.
Tidak setuju
Untuk pria yang tidak setuju lakukan vasektomi yakni BA (30). Berdasarkan pengakuannya, tidak setuju lakukan vasektomi sendiri karena hal ini berkaitan dengan kesuburan yang sifatnya permanen.
Menurutnya, selama ini orang-orang di sekitarnya juga jarang yang menjalani hal tersebut. Sementara biasanya para istri melakukan KB. Untuk itu, ia tidak setuju untuk lakukan vasektomi.
Baca Juga: Studi Temukan Mikroplastik di Testis Pria, Apa Dampak yang Dikhawatirkan?
“Saya kurang setuju karena kan ini masalah kesuburan dan permanen ya. Terus juga kalo selama ini orang-orang juga lebih ke istri pada KB kan, jadi saya sih belum mau melakukannya,” ujar BA.