Suara.com - Masyarakat perlu mengenal berbagai jenis batuk, karena bisa jadi ciri adanya gangguan kesehatan tubuh seperti alergi, influenza hingga paparan polusi udara. Lantas, apa saja tanda batuk yang perlu diwaspadai?
Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS St. Elisabeth Bekasi, dr. Patriotika Ismail, Sp.PD menjelaskan batuk adalah tindakan refleks dari saluran pernapasan yang digunakan untuk membersihkan saluran napas atas. Penyebab batuk perlu dicari tahu untuk mengantisipasi penyakit semakin memburuk.
“Penyebab dan jenis batuk bisa berbeda-beda, tetapi yang patut diperhatikan adalah jika batuk sudah dialami lebih dari 2 minggu termasuk batuk kronis, sebaiknya segera diperiksakan ke dokter,” ungkap dr. Pariotika atau yang akrab disapa Rio melalui keterangan yang diterima suara.com, Kamis (27/6/2024).

Ia menjelaskan jenis batuk bisa dilihat dari lama berlangsungnya batuk. Entah batuk hanya sekilas atau terjadi selama berminggu-minggu. Contohnya, seseorang disebut mengalami batuk akut jika batuk berlangsung sampai 2 minggu.
Batuk akut ini kata dr. Rio, merupakan kondisi yang paling umum dialami, seperti batuk produktif atau batuk berdahak dan batuk nonproduktif alias batuk kering.
"Batuk berdahak dan kering ini kerap jadi gejala awal penyakit seperti flu, iritasi saluran napas akibat polusi, alergi dan paparan asap rokok," ujar dr. Rio.
"Kedua tipe batuk ini biasanya dapat mereda dengan swamedikasi obat batuk OTC (over the counter atau dijual bebas) atau tablet hisap untuk batuk kering," sambung dr. Rio.
Selanjutnya, kondisi batuk yang harus lebih diwaspadai yaitu jika batuk hanya terjadi di malam hari alias nokturnal. Batuk di malam hari ini bisa jadi salah satu gejala acid reflux atau asam lambung yang naik ke saluran pernapasan.
"Jika waktu malam Anda terganggu batuk berminggu-minggu, ada baiknya untuk segera memeriksakan diri ke dokter," paparnya.
Baca Juga: Jakarta Masih Jadi Kota Berpolusi Ketiga di Dunia Senin Pagi, Disarankan Pakai Masker!
Tidak hanya batuk karena fisik, ada juga batuk psikogenik yaitu batuk yang bukan disebabkan oleh penyakit fisik, tapi juga karena kondisi psikologis seperti sedang cemas atau panik.