Prof. Sri menambahkan bahwa baru-baru ini WHO telah mengeluarkan rekomendasi untuk mengenalkan inovasi vaksinasi dengue bagi negara atau wilayah dengan intensitas penyebaran DBD yang tinggi ke dalam program imunisasi nasional.
Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia Cabang DKI Jakarta, Prof. Dr. dr. Rismala Dewi, Sp.A(K), menuturkan jika IDAI, merekomendasikan imunisasi DBD kepada anak-anak usia 6-18 tahun.
Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan perlindungan optimal kepada anak-anak, yang merupakan kelompok paling rentan terhadap infeksi dengue, tetapi juga untuk secara signifikan mengurangi risiko kematian akibat penyakit ini.
Untuk mencapai tujuan ‘Nol Kematian Akibat Dengue pada tahun 2030’, Andreas Gutknecht, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, mengungkapkan jika pihaknya berupaya menciptakan akses terhadap vaksin inovatif, bagi masyarakat luas melalui kerja sama dengan tenaga kesehatan serta institusi terkait.
"Kami juga membantu membuka jalan menuju program imunisasi nasional di masa yang akan datang. Selain itu, kami mendukung edukasi pada tenaga kesehatan sebagai garda terdepan dalam hal pencegahan, deteksi, dan penanganan DBD," tutup dia.