17 Daerah di Indonesia Bebas Malaria, Berikut Ini Daftarnya!

Rabu, 26 Juni 2024 | 08:51 WIB
17 Daerah di Indonesia Bebas Malaria, Berikut Ini Daftarnya!
Ilustrasi nyamuk Anopheles, penyebab penyakit malaria. [Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkap sudah ada 17 daerah bebas malaria di Indonesia. Fakta ini diberikan bersamaan dengan peringatan Hari Malaria Sedunia 2024 pada Senin, 24 Juni lalu.

Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono yang secara khusus memberikan sertifikat bebas malaria kepada 17 daerah di Indonesia ini mengatakan, penyakit menular itu masih butuh perhatian lebih. Apalagi prevalensi malaria di tingkat global maupun nasional cukup tinggi.

Berdasarkan data World Malaria Record 2023, diperkirakan terdapat 249 juta kasus malaria di seluruh dunia. Di Asia, Indonesia menempati urutan kedua dengan kasus malaria terbanyak setelah India, dengan 1,1 juta kasus pada tahun 2023.

"Provinsi Papua, Papua Tengah, dan Papua Selatan merupakan provinsi dengan kasus Malaria tertinggi dan menyumbang 86 persen dari total kasus malaria di Indonesia," kata Wamenkes Dante.

Adapun 17 daerah Indonesia yang dinyatakan bebas malaria yakni Kabupaten Nias, Kota Gunung Sitoli, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Lahat, Kabupaten Muara Enim, Kota Bandar Lampung, dan Kabupaten Linggar.

Selanjutnya Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Belu, Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Kayoung Utara, Kabupaten Melawi, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Poso, Kabupaten Pegunungan Arfak, dan Kabupaten Tebo.

Hingga tahun 2023, sebanyak 389 kabupaten atau kota telah mencapai tahap pemeliharaan atau bebas malaria. Pada tahun ini, sejalan dengan target RPJMN 2020-2024, ditargetkan sebanyak 408 kabupaten atau kota di Indonesia dapat terbebas dari malaria.

Untuk mencapai target tersebut, Wamenkes Dante menyebutkan setidaknya ada 5 strategi yang dilakukan pemerintah. Pertama, menerbitkan kebijakan yang komprehensif dan menyeluruh, mencakup peningkatan deteksi, penemuan kasus, dan diagnostik.

"Upaya ini dilakukan untuk memperkuat komitmen kita dan mewujudkan Indonesia bebas malaria tahun 2030. Hanya tinggal 6 tahun lagi waktu yang kita miliki," ujar Wamenkes.

Baca Juga: Bekas Galian Tambang Ilegal Jadi Biang Kerok Melonjaknya Kasus Malaria

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Imran Pambudi menjelaskan, 17 kabupaten atau kota yang berhasil meraih sertifikat eliminasi malaria diukur berdasarkan beberapa tahapan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI