Jangan Anggap Sepele, Ini Jenis Batuk yang Mesti Segera Dibawa Berobat ke Dokter

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 24 Juni 2024 | 08:51 WIB
Jangan Anggap Sepele, Ini Jenis Batuk yang Mesti Segera Dibawa Berobat ke Dokter
Ilustrasi Batuk Kering.(Unsplash/towfiquy barbhuiy)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Musim pancaroba, masa peralihan antara musim kemarau dan musim hujan, seringkali membawa berbagai gangguan kesehatan, salah satunya adalah batuk. Perubahan suhu yang drastis, udara kering dan berdebu, peningkatan alergen di udara, serta gangguan pola tidur adalah beberapa alasan mengapa batuk mudah menyerang di musim ini.

Dr. Patriotika Ismail, Sp.PD, spesialis penyakit dalam di RS St. Elisabeth Bekasi, menjelaskan bahwa batuk adalah refleks alami untuk membersihkan saluran napas atas.

"Batuk yang berlangsung lebih dari dua minggu perlu diperiksakan ke dokter," kata dr. Rio, panggilan akrabnya.

Ilustrasi batuk (Pexels/jennifer chan)
Ilustrasi batuk (Pexels/jennifer chan)

Batuk akut yang umum dialami bisa berupa batuk berdahak (produktif) atau batuk kering (nonproduktif). Keduanya sering menjadi gejala awal flu atau iritasi saluran napas akibat polusi, alergi, atau asap rokok. Obat batuk yang dijual bebas (OTC) biasanya efektif meredakan batuk ini.

Baca Juga: Musim Pancaroba Bikin Imunitas Menurun, Ini Cara Tetap Sehat Menurut Pakar Kesehatan

Batuk yang hanya muncul di malam hari, atau batuk nokturnal, bisa menjadi tanda acid reflux atau naiknya asam lambung ke saluran pernapasan. Jika batuk ini berlanjut selama berminggu-minggu, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.

Ada juga batuk psikogenik yang disebabkan oleh kecemasan atau panik. Sering disebut habit cough, batuk ini biasanya tidak berdahak dan tidak merespon terapi konvensional, namun akan membaik jika masalah psikologis teratasi.

Dr. Rio mengingatkan untuk waspada terhadap batuk kronis yang disertai demam, sesak napas, nyeri dada, penurunan berat badan, atau batuk berdarah. Gejala ini bisa mengindikasikan penyakit serius seperti chronic obstructive pulmonary disease (COPD), batuk rejan, atau tuberkulosis (TB).

"Jangan lalai menangani gejala parah, terutama jika batuk berlangsung lebih dari dua minggu," tegas dr. Rio.

Di negara berkembang dengan tingginya kebiasaan merokok, batuk dapat bervariasi dari akut akibat kualitas udara buruk hingga kronis karena penyakit paru-paru. Pada musim pancaroba, infeksi virus saluran pernapasan atau batuk pilek menjadi penyebab utama. Faktor pemicu lainnya termasuk aktivitas di tempat umum, daya tahan tubuh yang menurun, kebiasaan merokok, dan suhu udara dingin. Untuk mengatasi batuk ini, konsumsi obat OTC dan istirahat cukup sangat dianjurkan.

Baca Juga: Pakar Kesehatan Ungkap Takjil Es dan Minuman Dingin Tak Bikin Anak Mudah Batuk Pilek, Asal...

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI