Anak di India Positif Flu Burung, Apakah Bakal Terjadi Juga di Indonesia?

Sabtu, 22 Juni 2024 | 13:19 WIB
Anak di India Positif Flu Burung, Apakah Bakal Terjadi Juga di Indonesia?
Pekerja membawa bangkai burung bangau abu-abu yang mati akibat wabah flu burung di Lembah Hula, Israel, pada (26/12/2021). [JALAA MAREY / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengingatkan tetap waspada terhadap penularan flu burung atau avian influenza pada manusia. Ini karena Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menemukan anak yang terinfeksi virus Avian Influenza Tipe A atau H9N2 di India.

Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI dr. Achmad Farchanny Tri Adryanto, M.K.M. mengatakan akan terus memantau train virus avian Influenza yang berisiko menular ke manusia, seperti hal yang terjadi pada anak di Benggala Barat India.

Anak tersebut memiliki riwayat kontak dengan unggas, meski begitu anak tersebut telah dinyatakan sembuh dan dibolehkan pulang dari rumah sakit.

Ilustrasi Flu Burung (Freepik/Freepik)
Ilustrasi Flu Burung (Freepik/Freepik)

"Sesuai dengan komitmen global, di sektor kesehatan manusia, strain yang dilakukan pemantauan adalah HPAI (Highly Pathogenic Avian Influenza), yaitu H5 di Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) tier 4 maupun LPAI (Low Pathogenic Avian Influenza) yaitu H7, H9, dan yang lainnya di Labkesmas Rujukan Nasional," jelas Farchanny mengutip keterangan Kemenkes yang diterima suara.com, Sabtu (22/6/2024).

Baca Juga: Ulasan Film Bajirao Mastani, Kisah Cinta Pilu Ampuh Mengaduk-aduk Emosimu!

HPAI adalah patogen virus avian influenza yang bisa menyebabkan penyakit serius dan risiko kematian sangat tinggi pada unggas yang terinfeksi.

Sedangkan LPAI adalah patogen virus avian influenza dengan risiko rendah, dan merupakan penyakit ringan atau bahkan tidak menyebabkan gejala sakit pada ayam maupun unggas.

Menurut informasi Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, strain virus Avian Influenza kategori HPAI dan LPAI Tipe A dapat menyebabkan infeksi penyakit ringan hingga parah pada manusia yang terinfeksi.

Menurut informasi Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, strain virus Avian Influenza termasuk kategori HPAI dan LPAI Tipe A, yaitu bisa menyebabkan infeksi penyakit ringan hingga parah pada manusia saat terinfeksi.

Di Indonesia, pemantauan strain HPAI strain H5 dilakukan dengan meningkatkan surveilans sentinel Influenza Like Illness (ILI) dan Severe Acute Respiratory Illnesses (SARI), dari adanya faktor risiko kontak langsung dengan unggas sakit atau mati mendadak dan lingkungan yang terkontaminasi.

Baca Juga: HOAKS! Isu Kemenkes Diduga Ancam Dokter yang Kritik Menteri Budi Gunadi dalam Webinar

“Kemudian meningkatkan surveilans infeksi pernapasan akut berat dengan faktor risiko untuk deteksi dini suspek flu burung,” lanjut Farchanny.

“Kami menghimbau para peternak ayam, itik, sapi atau hewan lainnya untuk menerapkan pengelolaan ternak dan kandang ternak dengan menerapkan higiene dan sanitasi yang benar selalu melakukan desinfeksi dan cuci tangan” lanjutnya.

Ia juga mengingatkan para peternak ayam, agar tidak menjual hewan sakit. Namun bila ada kematian ternak mendadak dan dalam jumlah besar diminta untuk segera melaporkan.

Kasus infeksi flu burung avian influenza pada anak di India

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 Juni 2024 mengkonfirmasi kasus infeksi virus flu burung pada manusia di India. Kasus ini dialami oleh seorang anak berusia 4 tahun di Benggala Barat, India Timur.

Anak tersebut dirawat di rumah sakit karena mengalami gejala pernapasan parah, demam tinggi, dan kram perut. Setelah diagnosis dan pengobatan, anak tersebut pulih dan diperbolehkan pulang dari rumah sakit.

Virus yang teridentifikasi adalah H9N2, salah satu virus flu burung yang paling umum beredar pada unggas di berbagai wilayah. Virus ini umumnya menyebabkan penyakit ringan pada manusia, namun kasus sporadis (tidak teratur) atau penularan acak dapat terjadi.

Diduga anak tersebut terpapar virus dari unggas di sekitar rumahnya. Adapun penularan virus flu burung pada manusia juga bisa terjadi melalui kontak langsung dengan unggas sakit atau mati, tinja atau kotoran unggas terkontaminasi, dan konsumsi unggas yang tidak dimasak dengan benar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI