Suara.com - Siti Badriah dan Krisjiana Baharudin dikenal sebagai pasangan yang harmonis. Pasangan ini telah dikaruniai anak bernama Xarena Zenata yang semakin melengkapi kebahagiaan.
Sebelum dikaruniai anak, Krisjiana mengaku dirinya ssempat bingung lantaran sang istri tak kunjung hamil setelah menikah. Dalam ceritanya di podcast Denny Sumargo, ia mengaku menunggu-nunggu kehamilan istrinya selama 2 tahun setelah menikah.
Saat melakukan cek kesehatan, dokter menyebut tidak ada masalah serius terkait kemandulan. Hanya saja, kualitas sperma Krisjiana kala itu dikabarkan kurang baik sehingga cukup sulit membuat sang istri hamil.
“Jadi ceritanya kita udah 2 tahun nikah, terus pas udah 2 tahun nikah kita gak punya anak, terus kita cek ke dokter. Katanya enggak apa-apa semuanya aman kok. Cuma sperma gua kualitasnya kurang bagus,” ucap Krisjiana dalam video podcast yang diunggah kembali akun Tiktok @cerita_viral2023, Kamis (20/6/2024).
Hal tersebut membuat Krisjiana sampai harus dikasih obat dan mengubah gaya hidupnya. Bahkan, ia sudah mencoba inseminasi 2 kali tetapi gagal. Sebab kualitas spermanya yang kurang baik itu, akhirnya Krisjiana dan Siti pun memilih legowo.
“Udahlah cek dokter, dari situ kita dikasih obat, lifestyle juga dibenerin. Sempat juga inseminasi gagal 2 kali. Sedih kita udah coba apa yang harus dicoba lagi gitu. Terus kita kayak legowo aja, kalau dikasih alhamdulillah, kalau enggak memang ini bukan jalan kita,” jelasnya.
Terkait kualitas sperma sendiri memang sangat dipengaruhi berbagai hal, salah satunya gaya hidup. Gaya hidup seperti apa yang dapat membuat kualitas sperma menjadi menurun? Berikut penjelasannya, mengutip dari Hello Sehat.
- Kebiasaan berendam di air panas. Pasalnya, air yang terlalu panas bisa terganggu kerjanya dalam memproduksi sperma.
- Merokok dapat memengaruhi produksi jumlah sperma. Hal ini memengaruhi kuantitas dan kualitas sperma yang dimiliki.
- Menyimpan ponsel di saku celana dapat menyebabkan penurunan jumlah sperma, tingkat motilitas sperma, hingga morfologi atau bentuk sperma.
- Kurang tidur juga bisa mengganggu produksi sperma.
- Kondisi demam dapat membuat produksi sperma menjadi terganggu untuk sementara waktu.
- Kebiasaan konsumsi kafein dan alkohol bisa menyebabkan penurunan kualitas dan jumlah sperma.
- Paparan senyawa kimia seperti pestisida, pelarut, dan berbagai logam berat dapat menjadi penyebab jumlah sperma menjadi lebih sedikit dan meningkatkan risiko kelainan sperma.
- Konsumsi suplemen testosteron dan steroid.
- Beberapa obat-obatan bisa menjadi penyebab jumlah sperma menurun hingga Anda tidak subur.
- Kualitas sperma dapat berkurang karena obesitas. Kelebihan berat badan dampak negatif pada jumlah sperma, motilitas (gerakan) sperma, dan morfologi (ukuran dan bentuk) sperma.