Suara.com - Wakil Menteri Kesehatan prof. dr. Dante Saksono, Sp.PD., menjamin dokter Indonesia jadi yang paling berpengalaman dalam lakukan tranplantasi ginjal di Asia Tenggara.
Bahkan lebih unggul dari negara tetangga seperti Singapura. Karenanya, Dante meminta masyarakat Indonesia untuk mengutamakan berobat di Indonesia daripada ke luar negeri.
Diketahui bahwa operasi tranplantasi ginjal menjadi salah satu cara bagi pasien gagal ginjal bisa sembuh. Dante menyebut kalau dokter di Indonesia telah melakukan lebih dari seribu kali tindakan tranplantasi ginjal yang dilakukan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
"Kita punya pengalaman banyak. Di RSCM sudah seribu lebih tindakan, saya bisa jamin pengalaman dokter ginjal kita yang sudah lakukan seribu transplantasi lebih itu jauh lebih banyak daripada di Singapur. Jadi mereka gak perlu datang ke Singapur, India, China," kata Dante saat konferensi pers persiapan Kongres Urological Association of Asia (UAA) di Jakarta, Rabu (19/6/2024).
Baca Juga: Anak GTM? Ini 5 Langkah Efektif Mengatasi Gerakan Tutup Mulut pada Anak
Dante menyebut kalau tranplantasi ginjal bisa jadi harapan bagi pasien gagal ginjal untuk bisa kembali hidup normal. Sebab, pengobatan gagal ginjal dengan melakukan cuci darah setiap 2-3 kali dalam sepekan disebut Dante tidak bisa jadi solusi penanganan penyakit gagal ginjal. Terlebih, Dante juga menyoroti kalau kasus gagal ginjal di Indonesia masih banyak.
"Transplantasi ginjal jadi salah satu harapan karena kasus gagal ginjal banyak sekali. Kalau sudah gagal ginjal dia harus cuci darah 2-3 kali dalam sepekan, itu memakan biaya tinggi. Salah satu cara agar pasien tidak cuci darah adalah dengan tranplantasi ginjal. Itu dilakukan oleh dokter urologi," tuturnya.
Disampaikan pula oleh dokter spesialis urologi RSCM Prof. dr. Ponco Birowo, SpU(K)., bahwa tindakan tranplantasi ginjal di Indonesia telah dilakukan sejak sekitar tahun 1977. Jumlahnya kini telah lebih dari seribu kali tindakan dan menjadi yang terbanyak di Asia Tenggara.
"Mungkin karena jumlah penduduk Indonesia banyak, sehingga yang mengidap gagal ginjal juga banyak dan tranplantasi ginjal ini bisa pakai BPJS. Jadi itu mungkin yang juga meningkatkan jumlah tranplantasi ginjal," kata prof Ponco.
Akan tetapi, kendala yang terjadi saat ini ialah mencari pendonor ginjal yang cocok bagi pasien. Prof. Panca menjelaskan bahwa tranplantasi ginjal memang sebaiknya dilakukan oleh keluarga yang punya hubungan darah. Hingga saat ini, RSCM masih terus lakukan tindakan tranplantasi ginjal setidaknya dua kali dalam sepekan.
Baca Juga: Selain Garam, 3 Bumbu Dapur Ini Bisa Membantu Daging Supaya Awet