Viral Isu Menkes Budi Gunadi Sadikin Ancam Dokter yang Protes Soal Stetoskop, Kemenkes Buka Suara: Hoaks!

Senin, 17 Juni 2024 | 16:40 WIB
Viral Isu Menkes Budi Gunadi Sadikin Ancam Dokter yang Protes Soal Stetoskop, Kemenkes Buka Suara: Hoaks!
Ilustrasi dokter (pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Namun hanya modal stetoskop saja tak cukup untuk mendeteksi penyakit jantung, khususnya masalah jantung koroner, dari mulai angina pektoris stabil sampai acute myocard infarction) dan gagal jantung, yang merupakan komplikasi dari berbagai penyakit jantung.

“Untuk penyakit jantung koroner dan gagal jantung, peran stetoskop tak begitu besar. Kecuali stetoskop yang dilengkapi dengan teknologi AI (Artificial Intelligence), sehingga energi suara dari jantung dan paru akan ditransmisikan menjadi data digital,” sambung dr. Anwar.

“Nantinya tampak seperti grafik atau gambar. Ini disebut phonocardiography. Bahkan dengan modalitas stetoskop tersebut bisa ditransformasikan energi suara tersebut menjadi gambar (real time) dan dipindai melalui layar laptop atau HP," lanjutnya.

Inilah alasannya proses deteksi dan diagnosis penyakit jantung menggunakan stetoskop terus berkembang, termasuk kini mulai dilengkapi teknologi canggih.

Teknologi canggih ini seperti stetoskop elektronik yang membantu dokter mendengarkan jantung dengan lebih mudah melalui amplifikasi suara dan teknologi peredam bising.

Lalu ada juga alat telemonitoring memungkinkan dokter mendengarkan detak jantung dari jarak jauh berkat teknologi nirkabel, merujuk informasi dari Cleveland Clinic. Terakhir, yakni alat yang menggabungkan stetoskop dan elektrokardiogram (EKG) yang memungkinkan dokter mendengarkan dan mengamati irama jantung secara bersamaan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI