Suara.com - Banyak orangtua kini mulai sadar pentingnya tabir surya atau sunscreen untuk anak. Tapi sayangnya masih sedikit paham memilih sunscreen yang tepat untuk kulit anak.
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Nur Dwita Larasati, M.Sc, Sp.KK menjelaskan bahwa Indonesia jadi negara dengan paparan sinar matahari sepanjang tahun. Tapi, terpapar matahari berlebihan juga tidak baik untuk kesehatan kulit, karena bisa memicu kemerahan, bercak hitam hingga kanker kulit.
"Tabir surya merupakan bahan-bahan kosmetik yang secara fisik atau kimia dapat menghambat penetrasi sinar ultraviolet (UV) ke dalam kulit," jelas dr. Nur melalui situs resmi RS Soeradji, dikutip suara.com, Jumat (15/6/2024).
Secara umum, sunscreen mengandung SPF dan PA, namun meski keduanya punya manfaat melindungi dari sinar matahari, cara kerja dua zat aktif ini cenderung berbeda. Sun Protection Factor atau SPF adalah ukuran yang berfungsi melindungi kulit dari sinar UVB. UVB merupakan penyebab sunburn atau kulit terbakar dan risiko kerusakan jangka panjang seperti kanker kulit.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Sunscreen Oil Free Cocok untuk Kulit Berminyak
Sedangkan Protection Grade of UVA alias PA yaitu sistem penilaian untuk mengukur tingkat proteksi suatu produk sunscreen terhadap sinar UVA. UVA inilah yang merupakan faktor utama penyebab penuaan dini atau photoaging dan penggelapan kulit alias tanning.
Informasi angka pada SPF ditujukan untuk memberitahu waktu seseorang sampai kulitnya terasa terbakar. Contoh, jika anak menggunakan sunscreen dengan SPF 30, maka kulitnya akan terlindungi 30 kali lebih lama dibandingkan ketika ia tidak memakai sunscreen.
SPF memiliki 3 tingkatan yaitu SPF 15 untuk menghalangi sekitar 93 persen sinar UVB, SPF 30 untuk menyaring sekitar 97 persen paparan UVB, dan SPF 50 bisa memblokir 98% bahaya sinar UVB. Menariknya, meski ada SPF di atas 50, tapi manfaat perlindungannya tidak akan bisa 100 persen melindungi dari UVB.
Di sisi lain, untuk tingkatan PA pada sunscreen, dilihat dari metode Persistent Pigment Darkening (PPD) di Jepang. Metode ini, peneliti akan mengamati dan menilai seberapa banyak sunscreen dapat mengurangi penggelapan kulit, yang kemudian nilainya dikategorikan melalui tanda +. Semakin tinggi nilai PPD, semakin baik sunscreen dalam melindungi kulit dari sinar UVA.
Sehingga tingkatan PA dilihat dari perlindungan UVA, yang terbagi dalam 4 jenis, yaitu PA+ perlindungan ringan, PA++ perlindungan sedang, PA+++ perlindungan tinggi, dan PA++++ perlindungan sangat tinggi.
Baca Juga: Jangan Salah Pilih! SPF Sunscreen yang Tepat Bisa Cegah Penuaan Dini
Namun menariknya, tidak hanya kandungan SPF yang perlu diperhatikan, karena kulit anak bayi khususnya masih sensitif sehingga wajib hukumnya memiliki sunscreen yang mencegah reaksi alergi, bebas bahan pengawet, dan tidak mengandung bahan kimia lainnya sebagaimana yang terkandung dalam MSKIDS jenis Sunbae SPF30 PA+++ untuk bayi 6 bulan ke atas dan Sunhero SPF50 PA+++ untuk anak 3 tahun ke atas.
Alasan perlindungan UVB pada Sunbae lebih tinggi, karena anak di atas 3 tahun umumnya sudah lebih sering terpapar sinar matahari dibanding bayi di atas 6 bulan.
Sunscreen untuk anak juga penting untuk memastikan pemakaian bahan organik seperti zinc oxide dan titanium dioxide. Ditambah pada sunscreen di atas 3 tahun Sunbae juga terdapat shea butter, ekstrak aloe vera, bunga calendula, dan tanaman herbal chamomile yang berperan penting dalam mencegah peradangan, menjaga kelembapan, serta meredakan iritasi kulit.
Sedangkan untuk sunscreen bayi 6 bulan disarankan yang bisa memberikan sensasi dingin dan tenang yang kerap dibutuhkan bayi, seperti yang tertera dalam Sunhero. Apalagi kulit bayi cenderung mudah kekeringan.
Sebagai catatan, sama seperti pemakaian pada orang dewasa, sunscreen pada anak juga perlu dioleskan ulang atau re-apply setiap 2 hingga 3 jam sekali, apalagi jika anak kerap bermain air dan berkeringat.
Pastikan juga memiliki produk yang tahan air antara 40 hingga 80 menit, sehingga sunscreen bisa melindungi walau dalam kondisi basah.