Suara.com - Di kalangan generasi Z berkembang bahasa gaul yang bisa jadi sulit dimengerti oleh generasi sebelumnya. Salah satu contohnya yang belakangan kerap jadi bahan obrolan yakni second choice.
Lantas apa itu second choice versi bahasa gaul?
Bila melihat pengertian umumnya, second choice merupakan bahasa Inggris yang bila dialihbahasakan dalam bahasa Indonesia yakni pilihan kedua atau bukan pilihan utama.
Biasanya kalimat second choice terlontar di kalangan gen Z ketika membahas sebuah hubungan baik pertemanan ataupun relationship.
Baca Juga: Apa Itu Red Flag? Sering Digunakan untuk Menandai Kondisi Suatu Hubungan
Bila dimaknai dalam konteks hubungan, second choice merupakan situasi dimana seseorang merasa mereka bukanlah prioritas utama bagi pasangannya.
Mereka merasa ada orang lain yang lebih diutamakan oleh pasangannya daripada dirinya.
Contohnya semisal Arya saat ini tengah merajut kedekatan dengan Amanda.
Tapi dalam prosesnya, Amanda ternyata justru lebih memilih berpacaran atau berhubungan dekat dengan Marco dan meninggalkan Arya tanpa alasan.
Arya pun dianggap sebagai second choice bagi Amanda.
Baca Juga: Workcation Idaman Gen Z, Ini 3 Destinasi ASEAN yang Bikin Produktif Bekerja
Di sisi lain, Marco sebetulnya merupakan pilihan utama yang ingin didapatkan Amanda.
Tetapi Amanda masih membuka peluang bagi Arya untuk masuk ke dalam hatinya karena Arya merupakan second choice bila nanti Marco menolak menjalin relationship, maka Arya bisa jadi pilihan.
Melihat contoh tersebut, menjadi second choice membuat seseorang merasa tak dihargai atau kurang bernilai dalam hubungan.
Kondisi ini kerap menimbulkan perasaan tidak aman hingga kecemasan sebab seseorang yang merasa jadi second choice bertanya-tanya kenapa mereka tak jadi pilihan utama bagi pasangannya.
Walau sekilas terdengar sederhana, second choice dalam konteks sebuah hubungan bisa menimbulkan dampak emosional yang besar.
Untuk mengetahui lebih dalam apakah kamu masuk dalam kategori second choice, berikut beberapa ciri-ciri yang bisa jadi gambaran.
Kurangnya komunikasi dan keterbukaan.
Pasangan lebih sering menghabiskan waktu dengan orang lain.
Pasangan tak begitu sensitif terhadap perasaan dan kebutuhanmu.
Tidak mendapatkan prioritas.
Ketidakjelasan peran dalam hubungan.
Kurangnya perencanaan mengenai masa depan bersama.
Ketidakseimbangan dalam pengorbanan.
Lalu bagaimana cara mengatasi bila kamu masuk dalam kategori second choice?
Menjalani suatu hubungan dengan status second choice tentu bukanlah sesuatu hal yang mudah untuk diterima.
Tapi, jangan menyerah, sebab ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi tersebut dan kembali memeroleh pengakuan dari suatu hubungan yang tengah kamu jalin.
Komunikasi terbuka.
Terapkan batasan.
Berikan waktu untuk dirimu sendiri.
Jalin koneksi emosional.
Evaluasi kembali prioritas.
Kembangkan kepercayaan diri.
Bertindak tegas.
Pada akhirnya, tetaplah kuat dan percaya diri. Sebab kamu pantas mendapatkan yang terbaik termasuk dalam sebuah hubungan dengan seseorang.