Apa Itu Baby Blues? Berikut Gejala, Cara Mengatasi dan Pencegahan yang Bisa Dilakukan

Galih Priatmojo Suara.Com
Selasa, 11 Juni 2024 | 18:15 WIB
Apa Itu Baby Blues? Berikut Gejala, Cara Mengatasi dan Pencegahan yang Bisa Dilakukan
Ilustrasi baby blues syndrome (Freepik/freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bagi sebagian orang terutama para perempuan istilah baby blues merupakan sesuatu yang jadi horor. Tapi apa sih pengertiannya?

Baby blues merupakan kondisi yang banyak dialami para perempuan seusai melahirkan.

Kondisi ini biasanya dibarengi dengan perasaan sedih kewalahan dan kecapean yang menerpa selama beberapa hari sesudah melahirkan.

Meski tak sedikit yang bisa hilang dengan sendirinya, tapi ada risiko masalah ini bisa jadi serius bila tak dipahami dan ditangani secara menyeluruh.

Baca Juga: Perjuangan Princess Syahrini Jelang Melahirkan Anak Pertama, Pernah Keguguran hingga Ngidam yang Bikin Repot Adik

Baby blues merupakan bentuk ringan dari depresi dan gangguan kecemasa yang terjadi pada awal pasca melahirkan.

Berdasar survei sebanyak 50-80 persen perempuan mengalami kondisi tersebut seusai melahirkan.

Ilustrasi melahirkan. (Elements Envanto)
Ilustrasi melahirkan. (Elements Envanto)

Gejalanya mulai muncul dalam 1-5 hari seusai persalinan dan mereda dalam 10 hari kemudian.

Tapi dalam kasus tertentu perempuan bisa mengalami kondisi yang disebut gangguan kecemasan atau depresi perinatal ini secara berkelanjutan.

Kondisi tersebut tentu memerlukan penanganan profesional termasuk obat-obatan dan terapi psikologis agar selanjutnya tak membahayakan sang ibu dan bayinya.

Baca Juga: Cuti Melahirkan 6 Bulan Resmi Disahkan, Ini Dia Manfaatnya untuk Ibu dan Bayi

Gejala

Gejala baby blues ditandai dengan perubahan suasana hati yang terjadi selama beberapa hari pasca melahirkan. Ibu yang mengalaminya merasa lebih sedih dan khawatir dibanding biasanya.

Mereka juga merasa sangat letih dan tak mengenali dirinya sendiri.

Berikut gejala yang kerap ditemui saat seorang ibu mengalami baby blues:

Sedih
Menangis tak terkendali
Mudah marah
Merasa cemas
Merasa lebih emosional
Sulit tidur
selera makan turun
Mudah lupa

Mengenai penyebabnya, secara pasti para pakar hingga kini urung bisa menyimpulkannya.

Diduga terdapat banyak faktor yang menjadi pemicunya termasuk diantaranya perubahan hormon, stres saat merawat bayi, serta kurang tidur pada masa-masa setelah melahirkan.

Cara Mengatasi

Cara mengatasi baby blues ada beragam upaya yang bisa dilakukan. Tapi yang perlu ditekankan kepada seorang ibu yang mengalaminya bahwa kondisi tersebut dimana perasaan sedih dan khawatir yang berlebih merupakan sesuatu yang wajar.

Berikut sejumlah cara untuk mengatasi kondisi ibu yang mengalami baby blues:

1. Menjaga kesehatan dengan rutin berolahraga dan makan makanan sehat.

2. Meminta dukungan dari pasangan dan keluarga dalam merawat bayi.

Ilustrasi gambar apa itu baby blues. (freepik)
Ilustrasi gambar apa itu baby blues. (freepik)

3. Berbagi tugas dengan pasangan dalam mengerjakan urusan rumah tangga serta mengurus bayi.

4. Terbuka pada pasangan dan keluarga, beritahu bila ada hal yang mengarah ke gejala baby blues.

5. Perbanyak istirahat.

6. Refreshing atau berjalan mencari udara segar.

7. Mengikuti terapi.

8. Mempraktikkan mindfulness untuk memenangkan pikiran melalui yoga atau meditasi.

Kondisi baby blues yang urung terselesaikan berpotensi menyebabkan komplikasi yakni depresi pasca persalinan atau postpartum yang ditandai dengan gejala mirip baby blues tapi levelnya sudah berat.

Depresi pasca persalinan bisa memunculkan gejala kesedihan teramat dalam, kehilangan minat atau kesenangan pada hal yang sebelumnya digemari, mudah marah, sulit menjalin ikatan dengan bayi yang dilahirkan, hingga berkeinginan mengakhiri hidup.

Gejala tersebut bisa muncul lebih dari 10 hari atau bahkan hingga 1 tahun bila tak mendapat penanganan yang memadai.

Pencegahan

Untuk pencegahannya, bisa dilakukan dengan menjalani tes kesehatan mental bagi ibu sebelum dan sesudah melahirkan.

Salah satu tes yang paling kerap digunakan yakni Edinburgh Postnatal Depression Scale.

Bila hasil tes sebelum melahirkan menunjukkan ada risiko baby blues maka dokter bisa memberikan rekomendasi untuk membantu mencegah timbulnya kondisi tersebut.

Ilustrasi baby blues bisa picu anak jadi stunting. (Shutterstock)
Ilustrasi baby blues bisa picu anak jadi stunting. (Shutterstock)

Selain itu ibu dan pasangannya bisa menyesuaikan diri dan mengantisipasi bila terjadi baby blues di kemudian hari setelah lahirnya sang bayi.

Dukungan secara fisik dan mental sangat dibutuhkan ibu yang baru melahirkan anaknya, tak hanya setelah persalinan tetapi juga penting selama kehamilan dan seusai melahirkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI