Wajib Tahu! Obat Ini Picu Tulang Lebih Cepat Rapuh

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Selasa, 11 Juni 2024 | 14:45 WIB
Wajib Tahu! Obat Ini Picu Tulang Lebih Cepat Rapuh
Ilustrasi obat-obatan terlarang. [ANTARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setiap obat memiliki efek samping tertentu jika dikonsumsi dalam jangka panjang. Bahkan, menurut dr. Ifran Saleh Sp.OT(K), seorang dokter spesialis ortopedi konsultan dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana, ada beberapa jenis obat yang dapat membuat tulang menjadi lebih cepat rapuh jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama.

Dr. Ifran menyebutkan bahwa obat steroid, obat penenang, dan obat kemoterapi bisa menyebabkan kerapuhan tulang apabila digunakan dalam jangka panjang.

"Steroid, yang digunakan untuk asma, gangguan imun, lupus, atau rematik karena peradangan artritis, serta obat penenang, bisa membuat tulang rapuh jika digunakan dalam jangka panjang. Demikian juga dengan obat kemoterapi untuk kanker, jika dikonsumsi dalam waktu bulanan," jelasnya.

ilustrasi tulang manusia (freepik.com/freepik)
ilustrasi tulang manusia (freepik.com/freepik)

Ia menekankan pentingnya pemeriksaan kepadatan tulang dengan alat Bone Mineral Densitometry (BMD) bagi mereka yang sering mengonsumsi obat-obatan tersebut, untuk mengetahui apakah kepadatan tulang mereka menurun.

Baca Juga: Menelusuri Jejak Obat: Menguak Peran Apoteker di Era Modern

Orang yang mengonsumsi obat steroid dan penenang disarankan untuk menjalani pemeriksaan kepadatan tulang. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan kepadatan tulang normal, tidak perlu pemeriksaan lanjutan kecuali ada keluhan. Namun, jika kepadatan tulang menurun, dokter akan meresepkan obat bifosfonat mingguan atau bulanan, atau suplemen untuk mencegah kerapuhan tulang.

Dr. Ifran menyarankan agar pasien dengan penurunan kepadatan tulang menjalani pemeriksaan setiap enam bulan sekali.

"Jika tulang masih dalam kategori osteopenia atau hanya sedikit lunak, kami akan memberikan suplemen seperti kalsium 500 mg hingga 1 gram per hari, dan vitamin D3 antara 1.000-2.000 IU," katanya.

Namun, untuk tulang yang sudah keropos atau rapuh, ada pilihan pengobatan berupa tablet atau infus, tambah lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.

Dr. Ifran menjelaskan bahwa pengeroposan tulang sering tidak dirasakan karena prosesnya yang lama. Gejala biasanya baru terasa saat tulang mulai membungkuk atau terasa sakit akibat patah tulang yang bukan disebabkan oleh cedera berat, melainkan aktivitas seperti mengangkat benda berat.

Baca Juga: Awkarin Konsumsi Minuman Fiber agar BAB Lancar, Malah Rasakan Efek Obat Pencahar

Ia menyarankan pemeriksaan massa tulang untuk orang-orang yang pada usia muda mengonsumsi steroid atau obat penenang, perempuan yang sudah lebih dari lima tahun menopause, serta pria berusia 70 hingga 80 tahun.

Untuk menjaga kesehatan tulang, dr. Ifran merekomendasikan olahraga ringan seperti latihan peregangan otot dan jalan kaki bagi orang yang sudah lanjut usia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI