Suara.com - Penyakit hipertensi alias tekanan darah tinggi menghantui masyarakat Indonesia. Kira-kira apa ya penyebabnya dan apakah bisa sembuh sendiri tanpa obat?
Melansir Healthline, penyebab primer hipertensi biasanya terkait dengan faktor penuaan dan gaya hidup. Kebiasaan seperti merokok, konsumsi makanan tinggi garam, dan kurangnya aktivitas fisik sering kali menjadi pemicu utama. Di sisi lain, penyebab sekunder hipertensi melibatkan kondisi kesehatan lain serta penggunaan obat-obatan tertentu yang dapat memicu peningkatan tekanan darah.
Menariknya, hipertensi tidak selalu terjadi akibat satu faktor saja. Seseorang bisa mengalami kombinasi penyebab primer dan sekunder, yang bersama-sama dapat meningkatkan risiko hipertensi. Seiring bertambahnya usia, risiko ini juga bisa meningkat, memerlukan penanganan lebih intensif, dan mempengaruhi klasifikasi hipertensi seseorang.
Mengapa Hipertensi Bisa Tidak Terkontrol?
Baca Juga: Mengungkap Peran Apoteker: Lebih dari Sekedar Penjaga Obat
Hipertensi yang tidak terkontrol sering kali disebabkan oleh hipertensi yang tidak diobati atau karena rencana pengobatan yang tidak efektif. Dalam beberapa kasus, kondisi kesehatan tertentu atau penggunaan obat-obatan bisa diidentifikasi sebagai penyebab utama.
Namun, sering kali penyebab pasti dari banyak kasus hipertensi tetap tidak diketahui, kemungkinan besar melibatkan kombinasi faktor genetik dan gaya hidup.
Faktor gaya hidup yang berkontribusi pada peningkatan tekanan darah meliputi:
- Merokok
- Obesitas
- Diet tinggi garam atau alkohol
- Kurangnya aktivitas fisik
Tidak hanya itu, hipertensi yang tidak terkontrol juga bisa terjadi jika seseorang tidak mematuhi aturan konsumsi obat yang telah diresepkan. Sebelum meresepkan obat baru, dokter biasanya akan memastikan apakah pasien telah mengonsumsi obat sesuai anjuran.
Kadang kala, hipertensi yang tampak tidak terkontrol sebenarnya disebabkan oleh pembacaan tekanan darah yang tidak akurat atau kondisi yang dikenal sebagai "white coat hypertension," di mana tekanan darah meningkat saat pemeriksaan di klinik.
Baca Juga: Mitos atau Fakta: Tak Ada Gejala dan Olahraga Cukup, Obat Hipertensi Tak Lagi Penting?
Gejala Hipertensi
Sebagian besar penderita hipertensi tidak mengalami gejala yang mencolok. Namun, beberapa gejala yang mungkin muncul meliputi:
- Nyeri dada
- Irama jantung tidak normal
- Mimisan
- Kesulitan bernapas
- Kecemasan dan kebingungan
- Sakit kepala
- Pusing
- Mual atau muntah
- Perubahan penglihatan
- Telinga berdenging
- Pengobatan untuk Hipertensi yang Tidak Terkontrol
Mengatasi hipertensi yang tidak terkontrol biasanya memerlukan kombinasi perubahan gaya hidup dan penggunaan obat-obatan. Dokter mungkin juga akan merujuk pasien ke spesialis hipertensi untuk penanganan lebih lanjut.
Jika pasien sedang mengonsumsi obat lain yang diketahui dapat meningkatkan tekanan darah, dokter mungkin akan menyarankan untuk menghentikan obat-obatan tersebut.
Dengan memahami penyebab dan gejalanya, serta mengikuti rencana pengobatan yang tepat, hipertensi dapat dikelola dengan lebih baik, mengurangi risiko komplikasi kesehatan yang lebih serius.