Suara.com - Ramai di media sosial, netizen melakukan detoksifikasi vaksin Covid-19 yang bertujuan menghilangkan sisa-sisa vaksin dari dalam tubuh. Beneran ada gak sih?
Ketua Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas PP KIPI), dr Hinky Hindra Irawan Satari, menegaskan bahwa istilah "detoksifikasi vaksin COVID-19" tidak memiliki dasar medis. Hinky menjelaskan bahwa vaksin berfungsi membentuk antibodi untuk melawan virus, bukan mengandung racun yang perlu dikeluarkan dari tubuh.
“Vaksin yang diberikan itu kan antigen (mikroorganisme). Artinya, komponen virus yang diinaktivasi atau dilemahkan. Jadi, yang akan terbentuk adalah antibodi. Kalau detoksifikasi ini soal toksin, racun,” ujar Hinky dalam keterangannya, dikutip ANTARA.
Pernyataan ini merespons sebuah video yang viral di media sosial, yang mengklaim adanya cara untuk mendetoksifikasi vaksin COVID-19 yang sudah masuk ke dalam tubuh. Video tersebut juga menampilkan ulasan tentang efek samping vaksin COVID-19 dari berbagai merek dan menyebutkan adanya tim detoksifikasi vaksin dan imunisasi di berbagai kota di Indonesia.
Baca Juga: Tak Lagi Pandemi, Komisi IX Nilai Varian Covid Singapura Tak Perlu Terlalu Dikhawatirkan
Penjelasan Tentang Kerja Vaksin
Hinky menjelaskan bahwa dengan terbentuknya antibodi, tubuh dapat menetralisir virus, benda asing, atau bakteri yang masuk. “(Divaksinasi) tidak ada racun dan antibodi, tidak bisa dinetralisir. Bukan dinetralisir, ya, tapi kalau ada virus masuk, benda asing atau patogen masuk, dia akan menetralisir. Oleh karena itu, tidak ada istilah detoksifikasi pada vaksin,” jelasnya.
Dia juga mengomentari klaim bahwa mandi dengan soda kue, garam Epsom atau garam Inggris, dan boraks dapat mendetoksifikasi vaksin. Klaim lain yang beredar menyebutkan bahwa cuci darah berulang kali juga bisa mendetoksifikasi vaksin. Hinky menegaskan bahwa soda kue hanya untuk menetralisir asam, sementara boraks bersifat karsinogenik yang bisa menimbulkan kanker.
Pentingnya Vaksinasi COVID-19
Hinky menjelaskan bahwa vaksin bekerja dengan cara membangun sistem kekebalan tubuh untuk melawan penyakit tertentu. Sistem imun perlu mengenali terlebih dahulu jenis-jenis virus atau bakteri yang bisa menyebabkan penyakit, sehingga ketika patogen tersebut masuk ke tubuh, sistem imun sudah siap untuk melawannya.
Baca Juga: Kasus DBD Tembus 91 Ribu, Dokter Sebut Vaksin Dengue Sebagai Solusi Preventif yang Efektif
Sebagaimana manfaat vaksin lainnya, vaksin COVID-19 memberikan perlindungan terhadap tertular atau sakit parah akibat COVID-19 dengan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk membangun pertahanan khusus.
Hinky menekankan bahwa upaya optimal untuk terhindar dari COVID-19 adalah dengan melengkapi vaksinasi COVID-19 sesuai jadwal yang dianjurkan dan menerapkan perilaku sehat, seperti penggunaan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer, serta menjaga jarak aman. [ANTARA]