Pentingnya Memerhatikan Kesejahteraan Hewan Saat Kurban: Bisa Pengaruhi Kualitas Daging!

Vania Rossa Suara.Com
Sabtu, 08 Juni 2024 | 10:31 WIB
Pentingnya Memerhatikan Kesejahteraan Hewan Saat Kurban: Bisa Pengaruhi Kualitas Daging!
Ilustrasi hewan kurban (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Iduladha merupakan salah satu momen penting bagi umat muslim di seluruh dunia. Hari raya ini identik dengan penyembelihan hewan kurban, sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT.

Namun, di balik momen kurban yang penuh makna ini, penting untuk kita perhatikan aspek kesejahteraan hewan (animal welfare) yang akan dikurbankan. Hewan kurban bukan hanya objek ibadah, tetapi juga makhluk hidup yang memiliki hak untuk diperlakukan dengan baik dan penuh kasih sayang.

Lalu, mengapa animal welfare penting? Memperhatikan animal welfare saat kurban bukan hanya soal moralitas, tetapi juga memiliki dampak langsung pada kualitas daging yang dihasilkan. Hewan yang stres dan diperlakukan dengan buruk sebelum disembelih akan menghasilkan daging yang lebih keras, alot, dan memiliki rasa yang tidak sedap.

Sebaliknya, hewan yang dipelihara dengan baik dan bebas dari stres akan menghasilkan daging yang lebih empuk, juicy, dan memiliki rasa yang lebih lezat. Hal ini dikarenakan stres dapat menyebabkan perubahan hormon pada hewan, yang berakibat pada penurunan kualitas daging.

Baca Juga: Syarat dan Tata Cara Menyembelih Hewan Kurban Saat Idul Adha

Dikutip dari laman IPB, Dr. drh. Hadri Latif, MSi, dosen Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University berbagi tips persiapan kurban dengan menekankan pentingnya prinsip animal welfare.

“Kesejahteraan hewan itu tidak terlepas dari lima kebebasan. Hewan bebas dari rasa lapar dan haus, bebas dari rasa sakit, terluka dan penyakit, kemudian bebas dari ketidaknyamanan, bebas mengekspresikan perilaku alamiahnya dan bebas dari rasa takut dan dari cekaman,” tuturnya.

Dr. Hadri menyebut, rantai proses kurban cukup panjang, bukan semata di tempat penyembelihan saja. Karena itu, penting bagi panitia penyelenggara untuk memperhatikan animal welfare dalam setiap prosesnya.

“Penerapan prinsip kesejahteraan hewan ini mulai dari bagaimana hewan itu didatangkan, baik di tempat penjualan maupun di tempat pemotongan. Itu saja sudah menjadi kritis. Harus ada tempat penampungan, dipastikan hewan nyaman, harus ada tempat berteduh,” ujarnya.

Ia menambahkan, jika hewan kurban datang satu hari sebelumnya atau lebih, pihak pengelola berkewajiban memastikan hewan tidak kelaparan dan kehausan. Selain itu, pastikan juga tersedia tempat bernaung dengan ruang yang cukup bagi hewan untuk bergerak dan berbaring.

Baca Juga: Bacaan Doa Menyembelih Hewan Kurban untuk Orang Lain Beserta Tata Cara Penyembelihan yang Sah

“Ketika melanggar animal welfare, sudah pasti membuat hewan itu tidak nyaman, stres dan menjadikan hewan tersiksa,” tegas Dr. Hadri.

Penyelenggaraan kurban bisa menjadi aspek yang berisiko. Salah satunya diakibatkan karena sebagian pelaku yang terlibat dalam kurban bukan berasal dari profesi bidang ini. Terlebih, fenomena di masyarakat biasanya yang menyembelih adalah yang melaksanakan kurban.

Meski tidak dilarang, Dr. Hadri mengingatkan bahwa penting untuk memastikan mereka telah mengikuti pelatihan penyembelihan, seperti yang biasa dilakukan oleh dewan kemakmuran masjid (DKM) bekerja sama dengan pihak yang kompeten .

“Prinsip dalam beribadah adalah harus berilmu. Ibadah tanpa ilmu bisa tertolak. Contohnya menyembelih haruslah menajamkan pisau dan menyenangkan hewan kurban, jika tidak mengerti ilmunya yang kemudian hewan tersiksa tentu akan melanggar syariat lainnya karena kita dianjurkan berbuat Ikhsan terhadap hewan,” pungkas Dr. Hadri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI