Mitos atau Fakta: Tak Ada Gejala dan Olahraga Cukup, Obat Hipertensi Tak Lagi Penting?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Sabtu, 08 Juni 2024 | 06:15 WIB
Mitos atau Fakta: Tak Ada Gejala dan Olahraga Cukup, Obat Hipertensi Tak Lagi Penting?
Ilustrasi hipertensi, tekanan darah tinggi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengidap tekanan darah tinggi tidak perlu lagi minum obat jika tidak ada gejala dan olahraga cukup. Mitos atau fakta? Yuk cari tahu kebenarannya berikut ini.

Menanggapi hal ini, Profesor Zubairi Djoerban, SpPD, menjelaskan pengidap tekanan darah tinggi tetap perlu minum obat hipertensi meski tidak bergejala, masih kuat olahraga , tidur cukup, dan bisa bekerja seperti biasa.

"Begini, darah tinggi itu kalau kelamaan akan membuat pembuluh darah kaku dan menyebabkan trombosis. Kalau di kepala namanya stroke, kalau di dada bisa serangan jantung, dan jika di pinggang maka bisa menyebabkan ginjalnya terganggu," tutur Prof Zubairi, dalam cuitannya di media sosial.

Prof Zubairi menjelaskan hipertensi yang dibiarkan tanpa pengobatan dapat menyebabkan kerusakan serius pada tubuh. Ketika tekanan darah terus-menerus tinggi, pembuluh darah bisa menjadi kaku dan akhirnya menyebabkan trombosis atau pembekuan darah. Kondisi ini dapat menimbulkan komplikasi serius di berbagai bagian tubuh, di antaranya stroke, serangan jantung, dan kerusakan ginjal.

Baca Juga: Berani Tampil Mengagumkan dalam Buku 'Obat Minder' Karya Alam Bachtiar

"Jadi mengobati darah tinggi itu untuk mencegah komplikasi agar tidak strok, tidak serangan jantung, dan agar tidak merusak ginjal. Tolong itu diingat," terangnya,

Menghentikan pengobatan hipertensi tidak boleh dilakukan tanpa persetujuan dokter. Hampir semua penderita hipertensi tidak disarankan untuk berhenti minum obat secara tiba-tiba karena risiko komplikasi. Namun, dokter mungkin akan menyesuaikan dosis atau mengurangi jumlah obat sesuai dengan kondisi pasien.

"Kalau mau menghentikan obat darah tinggi, harus atas persetujuan dokter, karena hampir semua orang darah tinggi tidak boleh menghentikan pengobatan. Namun boleh mengurangi obatnya. Nanti dokter yang akan mengurangi dosis atau mengurangi kombinasi obat-obatannya," jelasnya lagi.

Ilustrasi tekanan darah tinggi (Freepik/xb100)
Ilustrasi tekanan darah tinggi (Freepik/xb100)

Terakhir Prof Zubairi menjelaskan minum obat hipertensi bukan hanya untuk menurunkan angka tekanan darah, tetapi untuk mencegah risiko komplikasi serius seperti stroke, serangan jantung, dan kerusakan ginjal.

"Jadi sekali lagi, intinya minum obat darah tinggi itu untuk mencegah strok, jantung, dan juga komplikasi di ginjal maupun di organ tubuh kita yang lain. Demikian," tutupnya.

Baca Juga: Tips Membuang Obat Kedaluwarsa yang Tepat: Lindungi Diri, Lindungi Lingkungan!

Kesimpulan: Mitos

Pengidap hipertensi perlu tetap minum obat tekanan darah tinggi, terus mengikuti anjuran dokter dan tidak menghentikan pengobatan tanpa konsultasi medis. Mengelola hipertensi dengan baik adalah langkah kunci untuk menjaga kesehatan jangka panjang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI