Gejala dan Contoh Krisis Identitas
Seseorang yang sedang mengalami krisis identitas mungkin akan lebih mawas dan sering bertanya pada diri sendiri. Misalnya, “siapa dirinya sebenarnya?”, “apa tujuan dan passion dalam hidupnya?”, dan lain sebagainya.
Pertanyaan-pertanyaan ini seringkali muncul karena mereka merasa khawatir bahwa dirinya kurang bermakna. Seseorang yang mengalami krisis identitas juga bisa tampak kebingungan, hilang arah, putus asa, hingga merasa dirinya tidak berarti. Kemudian, hal ini bisa mengganggu produktivitas dan kualitas hidupnya.
Cara Mengatasi Krisis Identitas
Lalu, bagaimana cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi krisis identitas?
1. Pertama, gunakan waktu untuk melihat diri sendiri, dengan mengenali apa yang disukai, apa yang tidak disukai, dan jati diri.
2. Lalu, cari kesenangan diri. Ini mencakup cari kesenangan yang bisa membuat diri sendiri bahagia, misalnya olahraga, berpergian, ataupun berkumpul bersama dengan orang tercinta.
3. Cobalah untuk mengabaikan penilaian orang di sekitar yang mungkin dapat mengganggu perasaan dan pikiran.
4. Cari support system yang mampu memberikan dukungan, rasa hormat dan perhatian kepada sesama individu lainnya.
5. Segera cari pertolongan ahli jika krisis identitas dialami secara berlanjut dalam waktu lama hingga menunjukkan tanda-tanda depresi.
Nah, bagi orang tua yang anaknya sedang mengalami krisis identitas, jangan lupa untuk terus dukung anak Anda supaya mereka bisa melalui masa-masa penting ini.
Baca Juga: Alami Krisis Identitas, Anak Sarwendah Rutin ke Psikolog
Kontributor : Rishna Maulina Pratama