Suara.com - Perempuan yang mengalami skoliosis kerap dibuat khawatir apabila di kemudian mengandung buah hati. Tapi benar nggak sih skoliosis membahayakan ibu hamil?
Konsultan Tulang Belakang Eka Hospital BSD, Dr. dr. Phedy, SpOT (K) Spine mengatakan sangat wajar jika penderita skoliosis dan sedang hamil mengalami ketakutan. Namun kabar baiknya, skoliosis tidak akan mempengaruhi perkembangan janin.
"Kabar baiknya skoliosis tidaklah berpengaruh negatif pada kondisi kehamilan dan janin Anda. Meski begitu ada beberapa hal perlu Anda perhatikan selama kehamilan untuk menghindari rasa tidak nyaman," ujar Dr. Phedy melalui rilis yang diterima suara.com, Selasa (4/6/2024).
Skoliosis adalah kondisi di mana tulang belakang melengkung ke samping. Biasanya berbentuk huruf C atau S. Skoliosis lebih rentan terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki.
Baca Juga: Sehat atau Berlebihan? Menu Makan Mewah Syahrini Saat Hamil Bikin Ngiler
Para ibu hamil dengan skoliosis juga tidak perlu khawatir karena keberadaan janin dalam rahim tidak akan memperparah kondisi skoliosisnya. Bahkan skoliosis juga tidak akan berubah meski perempuan berkali-kali hamil.
"Dalam sebuah penelitian pada tahun 2011 berjudul Does pregnancy increase curve progression in women with scoliosis treated without surgery? ditemukan bahwa kehamilan berkali-kali tidak akan memperparah lengkungan skoliosis. Jadi Anda tak perlu khawatir skoliosis Anda semakin parah saat hamil atau pun setelah melahirkan," papar Dr. Phedy.
Adapun terkait peluang ibu hamil dengan skoliosis melahirkan normal, Dr. Phedy menilai peluang tersebut tetap ada. Sehingga tidak semua ibu hamil dengan skoliosis harus melahirkan dengan metode caesar.
"Untungnya hal tersebut hanyalah mitos. Ibu hamil dengan skoliosis dapat melahirkan tanpa harus operasi. Jika Anda memilih melahirkan secara vaginal pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan tentang kondisi Anda," paparnya.
"Dokter akan membantu menyiapkan proses persalinan yang paling ideal berdasarkan derajat kelengkungan tulang belakang, riwayat operasi tulang belakang, dan juga tingkat kenyamanan Anda," sambungnya.
Baca Juga: Syahrini Tampil Mempesona Hamil Anak Pertama, Alami Pregnancy Glow?
Di sisi lain, sebelum proses persalinan Dr. Phedy mengatakan umumnya dokter akan membandingkan hasil rontgen tulang belakang sebelum dan saat kehamilan. Meski begitu ibu hamil dengan skoliosis juga akan bermasalah jika pilih lakukan operasi caesar.
"Skoliosis juga tidak akan menimbulkan komplikasi pada proses melahirkan Anda," jelas Dr. Phedy.
Perlu diketahui juga jika skoliosis tidak akan diturunkan secara langsung dari ibu ke anak. Namun peluang akan tetap muncul bila ada anggota keluarga yang memiliki kelainan ini.
"Selain itu tidak ada gen spesifik penyebab skoliosis pada tubuh seseorang. Bahkan tidak ada yang tahu secara pasti mengapa seseorang mengalami skoliosis," papar dr. Phedy.
Selain itu, sama seperti ibu hamil lainnya, ibu hamil dengan skoliosis juga akan mengalami nyeri punggung bawah. Terlebih jika lengkungan tulang belakang cukup parah akan merasakan beban berat akibat kehamilan.