Penyakit Jantung Kini Tak Kenal Usia, Hati-Hati Bagi yang Hobi Rebahan dan Malas Olahraga

Rabu, 29 Mei 2024 | 15:03 WIB
Penyakit Jantung Kini Tak Kenal Usia, Hati-Hati Bagi yang Hobi Rebahan dan Malas Olahraga
Ilustrasi penyakit jantung (freepik.com/shaynech13)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyakit jantung kerap dianggap sebagai penyakit yang hanya akan diidap oleh orang tua. Namun, anggapan tersebut nyatanya keliru seiring gaya hidup tidak sehat yang dilakukan masyarakat. Gaya hidup tidak sehat itu erat kaitannya dengan kebiasaan yang populer dilakukan, seperti rebahan, malas olahraga, serta konsumsi makanan cepat saji secara berlebihan.

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Rumah Sakit Pondok Indah dr. Johan Winata, Sp. JP., mengungkapkan kalau dirinya tengah menangani pasien penyakit jantung berusia 20-an tahun hingga tiga orang. 

"Perkembangan zaman sekarang banyak makan junkfood, fastfood, dan jarang olahraga, karena itu penyakit jantung bisa kita temukan bahkan sejak usia 20 tahun. Ada pasien saya usianya 23, 25, 27 tahun," ungkap dokter Johan dalam diskusi media di Jakarta beberapa waktu lalu. 

Dokter Johan menambahkan, risiko penyakit jantung sebenarnya bisa diperkirakan sejak masih anak-anak. Dia menyampaikan bahwa anak-anak yang sejak kecil alami obesitas berisiko lebih cepat alami gangguan fungsi jantung lebih cepat apabila masalah kelebihan berat badannya tidak segera ditangani. 

Baca Juga: Kenali Kematian Jantung Mendadak Akibat Aritmia dan Pencegahannya dengan Defibrilator Bawah Kulit Pertama di Indonesia

Hal itu terjadi karena pembuluh darah di jantung terlanjur mengalami penumpukan plak selama bertahun-tahun. 

"Plak itu tumbuh mulai usia 10 tahun. Kalau usia 40-an tahun plak masih 10 persen itu normal. Tapi kalau plak itu sudah tumbuh 20-30 persen diusia 20-an tahun itu gak wajar. Karena saat usia 40 tahun bisa aja tumbuh jadi 30-40 persen. Usia 60-70 tahun sudah harus pasang sten atau ring jantung," tuturnya.

Untuk mencegah penyakit jantung tersebut, dokter Johan mengingatkan untuk menjaga gaya hidup sehat dengan batasi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula, garam, dan lemak berlebih. Tak kalah penting juga untuk lakukan olahraga secara rutin.

Dia menganjurkan untuk lakukan olahraga yang bisa membakar kalori sebanyak 1.500 per minggu. Artinya, bila dicicil per hari bakar kalori 250, maka perlu olahraga 6 kali dalam sepekan.

Dikutip dari Klik Dokter, membakar 250 kalori bisa didapatkan dengan melakukan gerakan yoga selama 1 jam, 30 menit berenang gaya bebas, maupun 45 menit bermain badminton.

Baca Juga: Pengalaman Donny Kesuma Pasang Ring Jantung: Apa Manfaatnya Bagi Pasien?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI