Inovasi Lensa Kacamata yang Bisa Menahan Laju Mata Minus Anak

Ririn Indriani Suara.Com
Minggu, 26 Mei 2024 | 12:48 WIB
Inovasi Lensa Kacamata yang Bisa Menahan Laju Mata Minus Anak
Ilustrasi pemeriksaan kesehatan mata anak. (Dok. VIO Optical Clinic)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus mata minus anak yang mengalami kenaikan secara signifikan (Myopia Booming) menjadi perhatian serius, karena bisa mengancam masa depan anak-anak.

Data menunjukkan bahwa fenomena Myopia Booming ini meningkat sebesar 70% pada anak usia Sekolah Dasar, terutama sejak pandemi Covid-19, sehingga dibutuhkan solusi untuk menghambat laju mata minus yang efektif khususnya bagi anak-anak yang belum diperbolehkan untuk operasi lasik.

Berbagai penelitian yang dilakukan oleh ahli kesehatan mata dunia memproyeksikan fenomena Myopia Booming ini akan semakin meningkat hingga 49.1% dari populasi dunia pada tahun 2050 nanti.

Dengan kata lain, separuh dari populasi dunia akan bermata minus. Namun, perlu diketahui juga bahwa mata minus bukanlah satu-satunya gangguan penglihatan yang dihadapi anak-anak.

Ada pula gangguan penglihatan lainnya seperti mata silinder, mata malas, mata juling, low vision, penglihatan ganda yang kebanyakan disebabkan oleh faktor genetik atau turunan dari orang tua mereka.

Kacamata menjadi salah satu solusi untuk membantu penglihatan anak yang memiliki gangguan refraksi seperti mata minus dan mata siliinder. Namun, beberapa kasus menunjukkan bahwa penggunaan kacamata biasa kurang efektif dalam menahan laju kenaikan mata minus anak, terutama mereka yang aktif berkegiatan menggunakan gawai.

Tentunya hal ini begitu mencemaskan para orang tua karena bisa mengganggu aktivitas belajar anak-anak, bahkan akan menyulitkan anak-anak ketika mereka ingin melanjutkan pendidikan sekolah kedinasan.

Ki-ka: M Yuszak Yahya (Chairman of VIO Optical Clinic), Andri Agus Syah, OD, FPCO, FAAO, FIALVS (Optometry Doctor) dan Muhammad Agus Shandi (Product Manager VIO Optical Clinic) saat soft launching produk Richie dan Lensa Myocare di Jakarta, Sabtu (25/5/2024).
Ki-ka: M Yuszak Yahya (Chairman of VIO Optical Clinic), Andri Agus Syah, OD, FPCO, FAAO, FIALVS (Optometry Doctor) dan Muhammad Agus Shandi (Product Manager VIO Optical Clinic) saat soft launching produk Richie dan Lensa Myocare di Jakarta, Sabtu (25/5/2024).

Menempuh operasi lasik pun belum direkomendasikan untuk anak yang usianya di bawah 19 tahun. VIO Optical Clinic, vision therapy pertama di Indonesia, melayani Myopia Control Management untuk menghambat laju pertumbuhan mata minus anak dengan beberapa metode, salah satunya adalah Terapi Ortho K yang bekerja membentuk ulang kornea mata pasien secara alami sehingga penglihatan pasien menjadi jelas kembali.

Namun, untuk beberapa kasus, VIO memahami ada yang belum siap dengan terapi Ortho K ini baik secara kemampuan ataupun kemauan.

Baca Juga: Makan Bakso Pakai Kacamata Hitam, Boy William Tutupi Mata Sembab?

Oleh sebab itu, klinik mata dan optik tersebut merilis produk baru, yaitu kacamata khusus dengan fitur lensa Myopia Control untuk membantu menahan laju kenaikan mata minus pada pasien anak tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI