Suara.com - Botol air mineral Aqua jadi pencemar sampah plastik terbesar di sungai Indonesia selama 2023. Mirisnya lebih jauh dari itu, sampah plastik berbentuk mikroplastik juga sudah mencemari tubuh manusia yang bahkan sudah ditemukan pada testis atau buah zakar.
Pencemaran kemasan botol plastik ini diungkap komunitas nirlaba Sungai Watch, berdasarkan data audit lingkungan di lebih dari 537 ribu sampah plastik yang ditemukan di sungai Jawa Timur dan Bali.
Hasilnya, botol Aqua menempati nomor satu sebagai penyumbang pencemaran sampah plastik terbesar dengan lebih 39 ribu keping sampah.
Data Sungai Watch juga menunjukkan bahwa bahwa produsen air mineral milik Danone Indonesia ini sudah tiga kali berturut-turut menjadi penyumbang sampah plastik nomor satu di Indonesia sejak 2021.
Baca Juga: Cinta Laura Kampanye Tidak Buang Sampah ke Sungai dan Laut
"Produk nomor satu yang kami temukan di sungai-sungai Indonesia adalah botol Aqua sekali pakai dan botol PET mereka," sebut temuan mereka dikutip Rabu (22/5/2024).
Pencemaran Sampah Plastik Mencemari Testis Manusia
Dari data di atas, sayangnya masih banyak orang yang menganggap sampah plastik hanya sekadar mencemari lingkungan. Padahal sampah plastik kini sudah banyak yang berubah menjadi mikroplastik.
Mikroplastik adalah potongan plastik yang sangat kecil dan dapat mencemari lingkungan. Mikroplastik didefinisikan memiliki diameter yang kurang dari 5 mm.
Lantaran ukurannya sangat kecil dan cenderung tak kasat mata, mikroplastik ini akhirnya mudah masuk ke tubuh manusia.
Baca Juga: Bantul dan Yogyakarta Sepakat Olah Sampah Bersama dengan Membangun Pengolahan Sampah Terpadu
Bahkan penelitian terbaru menemukan mikroplastik sudah masuk ke testis manusia. Kondisi ini dipercaya jadi biang kerok penurunan jumlah sperma pada lelaki.
Melansir The Guardian, temuan ini didapatkan peneliti dengan cara menguji 23 testis manusia dan 47 testis anjing peliharaan. Mirisnya, peneliti menemukan adanya limbah mikroplastik di setiap sampel yang diuji, alias semua sampel testis tercemar mikroplastik.
Lantaran testis manusia yang diuji melalui metode pengawetan, maka jumlah sperma pada testis yang tercemar mikroplastik tidak bisa diukur. Namun jumlah sperma pada testis anjing bisa diukur, dan hasilnya sampel testis yang tercemar mikroplastik atau PVC jumlah spermanya lebih lebih sedikit.
Penelitian ini menunjukan adanya hubungan antara testis mikroplastik lebih banyak dengan jumlah sperma lebih sedikit. Namun untuk membuktikan hubungan sebab akibat, mikroplastik di testis menurunkan jumlah sperma manusia, tetap memerlukan penelitian lebih jauh.