Suara.com - Seseorang dengan hipertensi lebih berisiko sakit jantung, stroke, gagal ginjal hingga kebutaan karena tekanan darah tinggi merusak retina. Lantas, kalau sudah hipertensi bagaimana cara mengatasinya?
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Eka Hospital Cibubur, dr. Gerald Toreh, SpPD-FINASIM mengatakan hipertensi atau tekanan darah tinggi tidak memiliki gejala, sehingga disarankan periksa tekanan darah secara rutin.
"Agar terhindar dari komplikasi darah tinggi, pemantauan tekanan darah secara rutin sangat penting untuk mendeteksi hipertensi sejak dini. Tekanan darah normal adalah sekitar 140/90 mmHg," ujar dr. Gerald melalui keterangan yang diterima suara.com, Selasa (21/5/2024).

Menurut dr. Gerald, apabila hasil pemeriksaan tekanan darah sistolik melebihi 140 mmHG dan diastolik melebihi 90 mmHg maka orang tersebut sudah disebut hipertensi, sehingga wajib mengelola tekanan darahnya agar tidak terus melonjak.
Ada beberapa langkah penanganan hipertensi, yaitu dengan cara sebagai berikut:
1. Penggunaan obat
Bila seseorang dengan hipertensi sudah diberikan obat oleh dokter, maka obat itu harus rutin dikonsumsi, yang ditujukan untuk menjaga kestabilan tekanan darah agar dapat terhindar dari komplikasi darah tinggi.
"Dokter mungkin meresepkan obat antihipertensi untuk membantu mengontrol tekanan darah," jelas dr. Herald.
2. Perubahan gaya hidup
Baca Juga: Gelombang Panas Mengancam Jemaah Haji, Dokter Ingatkan Pengidap Hipertensi Harus Waspada
Sebelum hipertensi mengganas dan menyebabkan komplikasi, maka orang tersebut harus segera mengubah gaya hidupnya jadi lebih sehat. Biasanya orang dengan hipertensi akan didampingi dokter gizi untuk memodifikasi gaya hidupnya.