Suara.com - Fakta pahit harus diterima oleh penggemar Ruben Onsu, bahwa idolanya tersebut mengaku mengidap Empty Sella Syndrome. Meski belum banyak yang tahu mengenai penyakit ini, tampaknya kolom pencarian Google mulai dipenuhi netizen yang penasaran apa itu Empty Sella Syndrome.
Berita mengenai pengakuan Bensu ini sendiri banyak dimuat di media online dan mendapatkan respon beragam dari netizen. Pada dasarnya, Bensu mengungkapkan bahwa penyakit Empty Sella Syndrome ini membuatnya merasa sangat tidak percaya diri.
Lebih Jauh tentang Apa Itu Empty Sella Syndrome
Tapi sebenarnya apa itu Empty Sella Syndrome?
Baca Juga: Ruben Onsu Ungkap Bakal Bela Sarwendah hingga Akhir Hayat, Tepis Isu Rumah Tangga Sedang Bermasalah?
Mengacu pada beberapa sumber, penyakit ini tergolong penyakit langka dan terjadi ketika kelenjar pituitari di dalam otak mengecil atau tertekan.
Empty Sella Syndrome bisa terjadi karena rongga tempat kelenjar tersebut terisi cairan otak yang merupakan bawaan dari lahir. Selain itu kondisi ini juga bisa dipicu oleh hal lain, seperti cedera, tumor, atau adanya pendarahan otak.
Secara umum kondisi ini dibagi menjadi dua kategori utama, Empty Sella Syndrome Primer dan Sekunder. Sekilas penjelasannya adalah sebagai berikut.
1. Empty Sella Syndrome Primer
Pada kategori primer, penyebab utamanya adalah kelainan struktur sella turcica sejak lahir. Kondisi ini membuat cairan otak bocor dan mengisi kantong kemudian menekan kelenjar pituitari. Hingga saat ini penyebab kelainan bawaan di rongga tersebut tidak diketahui secara pasti.
Baca Juga: Ruben Onsu Kenang Perjuangan Nikahi Sarwendah: Jual Barang yang Kita Punya
2. Empty Sella Syndrome Sekunder
Untuk kategori sekunder, dapat terjadi karena kondisi atau penyakit yang bisa memicu gangguan di kelenjar pituitari atau sella turcica. Mulai dari tumor otak, terapi radiasi atau operasi, peningkatan tekanan di dalam otak, tumor kelenjar hipofisis, cedera kepala, atau kerusakan di kelenjar pituitari akibat komplikasi saat melahirkan.
Beberapa Gejala Paling Umum dari Kondisi Ini
Jika dilihat, ada beberapa gejala umum yang menjadi tanda seseorang terkena penyakit ini. Beberapa gejala tersebut adalah sebagai berikut.
- Terjadinya disfungsi ereksi dan penurunan gairah seks
- Menjadi mudah lelah
- Menstruasi yang tidak teratur atau berhenti sama sekali
- Kondisi galaktorea, yakni munculnya ASI atau cairan menyerupai ASI dari puting payudara padahal tidak sedang dalam masa hamil atau menyusui
- Peningkatan tekanan di otak
- Keluarnya cairan otak dari hidung
- Merasakan sakit kepala
- Papilledema, yakni gangguan penglihatan akibat saraf mata membengkak karena tekanan di dalam otak
Secara serius, mengenali apa itu Empty Sella Syndrome menjadi penting agar pemeriksaan dini dapat dilakukan. Biasanya pemeriksaan akan menggunakan prosedur CT Scan, MRI, atau tes darah untuk memastikan kondisi seseorang.
Kontributor : I Made Rendika Ardian