Bisa Meninggal, Dokter Ortopedi Ingatkan Risiko Pasien Skoliosis Nekat Pijat Kretek Abal-abal!

Jum'at, 17 Mei 2024 | 08:14 WIB
Bisa Meninggal, Dokter Ortopedi Ingatkan Risiko Pasien Skoliosis Nekat Pijat Kretek Abal-abal!
Ilustrasi pijat kretek alias chiropractic. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Karena otot dan kapsul sendinya meregang pada saat itu. Jadi sebenarnya sama saja efeknya saat kita stretching namun kalau stretching itu kan terjadi pelan-pelan dia aman. Tapi kalau di kretek kaya di kagetin itu kan membebani sendi," jelasnya.

Mirisnya, kretek tulang ini juga banyak dimanfaatkan oleh para lansia yang sudah mengalami pengapuran tulang. Dokter yang beberapa kali kali memenangkan Indonesian Orthopaedic Investigator Award ini mengingatkan, lansia bisa mengalami rasa sakit yang lebih kentara.

"Pada kasus yang berat pada orang tua itu tulang beradu tulang karena cairan sendinya sudah tidak ada. Sisa tulang yang terkadang sudah pengapuran ditekuk paksa ya dia beradu jadinya sakit," ungkap Dr. Phedy.

Bahkan akibat pengapuran tulang para lansia lalu menjalani sesi kretek abal-abal, mereka bisa berisiko alami patah tulang.

"Iya untuk lansia selain sendinya sudah pengapuran bisa juga tulang beradu dengan tulang. Gerakan tiba-tiba pada tulang yang keropos bisa membuat patah. Misalnya tulangnya sudah keropos terus dikretek, bukannya bantalannya yang bergerak tapi tulangnya yang jadi patah," pungkas Dr. Phedy.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI