Suara.com - Baru-baru ini, ramai berita mengenai anak 13 tahun yang alami gangguan jiwa gara-gara sang ibu menjual handphone dan sepeda yang dibeli dari hasil tabungannya. Banyak masyarakat yang menyayangkan kejadian ini, terlebih hal ini sampai membuat sang anak mengalami gangguan kejiwaan.
Masalah kejiwaan yang dialami anak ini menjadi kekhawatiran tersendiri. Pasalnya, anak tersebut masih berusia 13 tahun. Dan yang kemudian menjadi pertanyaan, apakah anak tersebut dapat kembali pulih seperti kondisi sebelumnya? Lantas, bagaimana langkah yang tepat untuk mengatasinya?
Menanggapi adanya kasus tersebut, Psikolog Klinis & Co-Founder Ohana Space, Veronica Adesla, M.Psi., menjelaskan bahwa ketika anak sudah alami gangguan jiwa, perlu adanya penanganan secara psikologis. Dalam hal ini, orang tua harus bisa konsisten menemani anak untuk menjalani pengobatan psikologis untuk mendukung kesembuhannya.
“Yang pasti, yang perlu dilakukan adalah mendukung penanganan psikologis yang tepat, baik psikologis psikiatri jika memang diperlukan untuk mendukung. Ikuti program yang diberikan, jalani dengan konsisten rutin dan teratur,” jelas Veronica saat diwawancarai Suara.com, Selasa (14/5/2024).
Baca Juga: Menjelajahi Sisi Gelap Overthinking: Dampak Negatif dan Cara Mengatasinya
Di sisi lain, orang tua juga tidak boleh menghakimi, atau bahkan mengisolasi anak. Usahakan untuk menghindari kata-kata negatif ataupun memberi label yang akan membuat perasaan anak menjadi terluka. Justru, para orang tua harus bisa memberikan dukungan positif untuk anak tersebut.
“Bagaimana pun anak tetap membutuhkan kasih sayang, membutuhkan kehangatan dan semangat positif dari sekitar,” sambungnya.
Cara penanganan orang tua untuk mendukung anak dalam melakukan pengobatan ini yang menjadi faktor apakah ia bisa kembali pulih atau tidak. Menurut Veronica, jika penanganannya itu baik, maka anak bisa kembali pulih seperti semula.
“Jadi kalau ditanya bisa kemudian kembali boleh normal atau tidak itu tergantung hasil pemeriksaan, bagaimana keluarga menjalankan komitmen treatment untuk anak itu, bukan kemudian setengah hati,” pungkas Veronica.
Terkait kasus anak 13 tahun yang alami gangguan jiwa ini, sang ibu bernama Nita itu dikabarkan terpaksa melakukannya karena masalah ekonomi. Dalam keterangannya, Nita mengaku sudah meminta izin kepada anak terlebih dahulu untuk menjual barangnya itu.
Baca Juga: ODGJ Ngamuk di Bekasi, Acak-acak Minimarket dan Pukul Pengendara Motor!
“Saya tuh sebenarnya sudah izin enggak asal jual. Arya juga sudah ngizinin, tapi mungkin mulut mah ngizinin, hati mah enggak karena mungkin barang kesukaan dia, jerih payah dia,” ujar Nita dikutip dari caption unggahan akun @pikology, Selasa (14/5/2024).
Gara-gara hal ini, sang anak saat ini dikabarkan mengalami gangguan mental. Ia sering mengamuk dan menangis setelah sang ibu menjual barang-barang miliknya itu.