Ahli Ungkap Dampak Suara Bising Bagi Kesehatan Pendengaran, Kerja di Pabrik VS Kantor Lebih Aman Mana?

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:32 WIB
Ahli Ungkap Dampak Suara Bising Bagi Kesehatan Pendengaran, Kerja di Pabrik VS Kantor Lebih Aman Mana?
Aktivitas perakitan mobil di sektor otomotif Tanah Air [Kemenperin via ANTARA].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Suara bising tidak hanya mengganggu saat Anda bekerja. Pada beberapa kasus, suara bising yang terdengar bisa menggangu kesehatan telinga dan pendengaran. Lalu, lebih aman kerja di kantor atau di pabrik?

Acoustic Researcher ITB, Ir. R. Sugeng Joko Sarwono, MT, Ph.D. mengatakan saat kerja di kantor, suara kecil seperti AC maupun kipas angin justru bisa berdampak buruk. Hal ini karena bunyi kecil yang didengar secara terus menerus, dapat membuat berbagai permasalahan seperti psikologis terganggu maupun masalah kesehatan lainnya.

“Misalnya suara AC atau suara kipas angin terus-menerus karena sudah terbiasa dia terima aja. Cuma sebenarnya badan dia itu tidak bisa menerima, makanya dalam jangka panjang kemudian dia jadi terganggu secara psikologis,” kata Sugeng saat diwawancarai dalam acara Explore Acoustics Innovation, ditulis Selasa (7/5/2025).

Ilustrasi bekerja di kantor. (Pexels/cottonbro studio)
Ilustrasi bekerja di kantor. (Pexels/cottonbro studio)

Oleh sebab itu, bunyi di sebuah ruangan, atau alat elektronik meski terdengar pelan, tetapi durasi yang dialami lama, ini menjadi sebuah masalah. Jika sudah melewati ambang batas, itu akan sebabkan gangguan.

Baca Juga: Tutup Pabrik, Ternyata Kondisi Keuangan Keuangan BATA Tak Baik-baik Saja

“Justru yang lebih berbahaya itu kita tidak sadar sama dengan misalnya kita pakai headset itu ada paparan energi terus-menerus, kemudian merasa ada problemnya kalau sudah melewatkan batas dan gak bisa di handle lagi,” jelasnya.

Hal ini justru berbanding terbalik dengan orang yang berada di lingkungan berisik. Mereka yang terbiasa di lingkungan berisik, biasanya akan ada kesadaran untuk menutup telinga sehingga lebih terlindungi. Sementara untuk mereka terbiasa dengan suara kecil, tetapi durasinya lama itu yang justru berbahaya

Kalau di pabrik kerja lebih besar jadi mereka paparannya jadi lebih terlindungi karena mereka bakal pakai pelindung telinga. Jadi kerja di lingkungan yang berisik itu jauh lebih terlindungi dibanding yang tidak karena impactnya itu kalau yang energinya besar langsung terasa jadi harus dilindungi,” sambungnya.

Untuk itu, Sugeng mengatakan, perlu adanya edukasi, terutama bagi para pekerja. Dalam hal ini, para pekerja disarankan untuk sesekali berjalan ke luar sebagai relaksasi telinga. Pasalnya, jika paparannya terus menerus, itu bisa berdampak kurang baik.

“Perlu adanya awareness edukasi jadi pemilik kantor dan lain sebagainya juga harus mengingatkan bahwa ada possibility gangguan karena hal tersebut. Jadi orang-orang lebih dibuat balance. Jangan duduk di kantor terus-menerus sesekali keluar berjalan untuk relaksasi telinga jadi lebih diatur kebiasaannya,” ujar Sugeng.

Baca Juga: Dulu Berjaya Kini Pabriknya Tutup di Purwakarta, Ternyata Sepatu Bata Bukan Merek Asli Indonesia

Sebab menyebarkan awareness ini, WaveBoard (PT Akustik Swara Indonesia) membuat acara Explore Acoustics Innovation 2024. Ini merupakan seminar edukasi, talkshow, dari para peneliti yang menjelaskan dampak akustik arsitektur terhadap kehidupan manusia. Selain itu, ada juga peluncuran produk- produk akustik WaveBoard sebagai inovasi terbaru.

Materi-materi yang disampaikan juga terkait akustik bangunan dan inovasi, serta dampaknya dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk materi dampak akustik bangunan dalam kehidupan sehari-hari oleh , Ir. R. Sugeng Joko Sarwono, MT, Ph.D. Selain itu, kegiatan ini diharap dapat membawa kemajuan dalam bidang akustik.

“Ini menghadirkan audiens yang beragam, termasuk akademisi, stakeholder, arsitek, desainer interior, konsultan, kontraktor, acoustic engineer, mahasiswa, dan owner. Acara ini bertujuan untuk memperkuat ekosistem akustik di Indonesia dan memberikan dampak yang berkelanjutan hingga pada dunia Internasional,” ucap CEO Waveboard, Vicky Halim.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI