NAPAK akan berdiskusi dengan pasien untuk memahami kebutuhan pasien dan masalah yang perlu diselesaikan.
3. Komunikator dan penghubung
NAPAK juga menjadi sosok yang membantu menghubungkan antar fasilitas kesehatan yang berbeda, memfasilitasi rujukan dan menghubunginya.
4. Pendampingan
NAPAK juga harus bisa mendampingi pasien untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai, memberikan reminder menjelang pertemuan atau treatment, melakukan follow up kepada pasien dan klinis.
Hingga kini sudah tercatat 21 NAPAK yang dinyatakan lulus pelatihan sejak 2021 dan siap membantu para pasien kanker.
Direktur Utama Rumah Sakit Kanker Dharmais, Soeko Werdi Nindito, mengatakan, adanya program ini diharap bisa membuat proses pengobatan kanker di Indonesia menjadi lebih baik.
“Kami dapat mengamati bagaimana NAPAK membantu mengarahkan pasien dalam perjalanan pengobatan mereka, yang berdampak pada ketepatan waktu pemberian layanan. Kami berharap dengan pencapaian awal ini, ditambah dengan lebih banyak bukti kontribusi dalam perawatan kanker,” jelas Soeke.
Baca Juga: Kondisi Kate Middleton Mulai Membaik Jalani Preventative Chemotherapy, Apa Sih Itu?