Suara.com - Masyarakat Indonesia, khususnya warga DKI Jakarta perlu waspada karena akan dilanda cuaca panas menyengat pada Kamis, 2 Mei hingga Minggu, 5 Mei 2024 mendatang. Kondisi ini bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan yang harus diwaspadai, bahkan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
Cuaca panas menyengat ini sesuai prediksi situs cuaca Weather.com, dilihat suara.com Rabu (1/5/2024) menyebutkan pada 2 Mei suhu DKI Jakarta akan mencapai 34 derajat celcius. Mirisnya cuaca panas yang dirasakan akan melebihi angka prediksi suhu, yaitu bisa mencapai 42 derajat celcius.

Kondisi ini diprediksi akan terjadi hingga 5 Mei mendatang menunjukan saat siang hari akan sangat menyengat, bahkan rasa panasnya melebihi 33 derajat celcius sebagaimana nilai suhu yang diprediksi.
"Panas menyengat mulai besok hingga Minggu, 5 Mei 2024," demikian kalimat peringatan di situs Weather.com.
Di sisi lain, cuaca panas ekstrem bukan hanya bisa mengganggu kenyamanan tapi juga bisa berdampak pada Kesehatan. Ini karena suhu panas bisa membuat kinerja tubuh jadi tidak maksimal, karena mudah kekurangan cairan saat beraktivitas.
Melansir Hello Sehat, Gelombang panas atau heatwave adalah kenaikan suhu udara berkepanjangan hingga mencapai 5 derajat celcius dan dapat terjadi selama beberapa hari berturut-turut. Umumnya di Indonesia, suhu panas akan sangat terasa bisa sudah mencapai kisaran 37 hingga 42 derajat celcius.
Adapun penyebab cuaca panas menyengat selain tingginya paparan sinar matahari, bisa juga disebabkan karena tekanan tinggi di atmosfer bergerak masuk dan mendorong udara hangat ke tanah. Udara di sekitar permukaan bumi akan bertambah panas seiring bertambahnya tekanan.
Berikut ini sederet dampak Kesehatan karena cuaca panas yang perlu diwaspadai:
1. Dehidrasi
Dehidrasi terjadi saat tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang dikonsumsi. Suhu tinggi akibat gelombang panas bisa membuat tubuh mengeluarkan lebih banyak keringat daripada biasanya. Tanda yang dehidrasi bisa dirasakan saat tubuh merasa kelelahan, mulut kering, haus yang meningkat, hingga frekuensi buang air kecil berkurang.