Suara.com - Saat ini ada banyak metode skrining kanker payudara, salah satunya dengan cara USG payudara yang dinilai bisa memberikan pemeriksaan lebih lengkap dan detail. Memang gimana sih cara kerjanya?
Dokter Spesialis Radiologi Eka Hospital BSD, dr. Nieng Liong, Sp.Rad menjelaskan USG payudara kerap dilakukan sebagai pemeriksaan tambahan melengkapi mammografi (pendeteksi tumor dan kista). USG payudara juga kerap dilakukan khusus untuk memeriksa payudara yang masih padat.
"USG payudara adalah pencitraan dengan menggunakan gelombang suara untuk melihat struktur jaringan payudara. Pemeriksaan ini berbeda dari mammografi yang menggunakan radiasi sinar-x dosis rendah. USG payudara biasanya dilakukan untuk memeriksa kelainan yang ada di payudara, baik benjolan padat maupun kista," ujar dr. Nieng melalui keterangan yang diterima suara.com, Sabtu (27/4/2024).
Meski begitu dr. Nieng mengakui jika USG bukan pemeriksaan utama untuk skrining kanker payudara. Ini karena tanda awal kanker pada payudara lebih padat kerap sulit dilihat dari pemeriksaan USG.
Baca Juga: Program SILO Melawan Kanker Berlanjut di 2024
"Tapi pemeriksaan ini memberikan informasi yang lebih detail tentang kondisi payudara terutama payudara yang padat, yang sulit dilihat dari mammografi," jelas dr. Nieng.
Proses pemeriksaan USG payudara
dr. Nieng menegaskan pemeriksaan ini dilakukan dengan cara sederhana, bahkan pasien tidak perlu melakukan persiapan khusus. Dari sisi pakaian sekalipun, pasien hanya perlu baju longgar agar dokter lebih mudah menjangkau area payudara.
"Anda juga sebaiknya tidak menggunakan losion, bedak, atau bahan-bahan lainnya di area payudara pada hari pemeriksaan," paparnya.
Berikut ini tahapan pemeriksaan USG payudara yang kerap dilakukan dokter spesialis radiologi:
Baca Juga: Mengenal Terapi Radiasi Untuk Penderita Kanker: Tujuan dan Efek Samping
1. Pasien akan diminta untuk berbaring di tempat tidur dengan mengangkat salah satu lengan pada sisi payudara yang hendak diperiksa untuk memudahkan pemeriksaan.
2. Dokter akan mengoleskan gel bening pada area payudara yang akan diperiksa.
3. Dokter akan menjalankan transduser di area payudara yang diperiksa.
4. Gambar jaringan payudara akan muncul di monitor untuk dapat diamati oleh dokter pemeriksa.
5. Setelah pemeriksaan selesai, sisa gel bening dibersihkan.
"Pemeriksaan ini biasanya berlangsung sekitar 20 hingga 30 menit. Hasil USG payudara biasanya akan langsung dijelaskan dokter di ruang pemeriksaan atau sembari prosedurnya dilakukan. Pasien tidak membutuhkan rawat inap untuk melakukan pemeriksaan ini dan dapat segera beraktivitas normal setelah pemeriksaan," jelas dr. Nieng.
Adapun waktu terbaik melakukan pemeriksaan yaitu saat perempuan berisiko tinggi sakit kanker payudara. Berbeda dengan mammografi yang sebaiknya dilakukan setiap setahun sekali. Maka USG akan menyesuaikan untuk melengkapi pemeriksaan mammografi tersebut.
"Anda akan dianjurkan melakukan USG payudara jika memiliki benjolan di payudara atau jaringan payudara yang padat atau mengeras. Dokter mungkin akan meminta Anda melakukan USG payudara setiap 6 bulan atau setahun sekali untuk memantau perkembangan benjolan pada payudara Anda," pungkas dr. Nieng.