Waspada! Kemenkes Ungkap Jumlah Kasus DBD Tembus 76 Ribu Sepanjang Tahun 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 05:40 WIB
Waspada! Kemenkes Ungkap Jumlah Kasus DBD Tembus 76 Ribu Sepanjang Tahun 2024
Positif terinfeksi demam berdarah. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia masih cukup tinggi. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI, jumlah kasus DBD yang tercatat hingga minggu ke-16 tahun 2024, yakni mencapai 76.132 orang.

Angka ini mengalami peningkatan cukup tinggi setelah sebelumnya pada 26 Maret 2024 jumlah kasus mencapai 53.131 orang. Bukan hanya itu, berdasarkan keterangan Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik dr Siti Nadia Tarmizi, angka kematian dari kasus DBD ini bahkan mencapai 540 orang.

Angka jumlah kasus DBD dan kematian ini sangat melonjak tinggi dari tahun sebelumnya. Bahkan, jumlah kenaikan kasus hingga kematian naik lebih dari dua kali lipat dari tahun sebelumnya.

Ilustrasi nyamuk demam berdarah dengue (DBD) (Pexels/Pixabay)
Ilustrasi nyamuk demam berdarah dengue (DBD) (Pexels/Pixabay)

“Jumlah kasus DBD 76.132 kasus, jumlah Kematian DBD 540 kematian. Pada periode yang sama di minggu 16 tahun 2023, jumlah kasus DBD sebanyak 25.050 kasus dengan kematian sebanyak 180 kematian,” tulis keterangan dr Siti Nadia yang didapat Suara.com, Jumat (26/4/2024).

Baca Juga: Sehari Mau Lebaran, Fairuz A. Rafiq dan Putrinya Dilarikan ke Rumah Sakit, Sakit Apa?

Sementara itu, beberapa kota atau kabupaten di Indonesia dengan jumlah kasus DBD tertinggi di antaranya: Kabupaten Tangerang (2540 kasus), Kota Bandung (1741 kasus), Kota Bogor (1547 kasus), Kabupaten Bandung Barat (1422 kasus), Kabupaten Lebak (1326 kasus).

Untuk 5 kabupaten dan kota dengan kasus kematian DBD tertinggi di antaranya: Kabupaten Bandung (25 kematian), Kabupaten Jepara (21 kematian), Kabupaten Subang (18 kematian), Kabupaten Kendal (16 kematian), Kota Bekasi (15 Kematian).

Satgas Imunisasi IDAI, Prof. Dr. dr Hartono Gunardi, Sp.A mengatakan, peningkatan kasus DBD ini terjadi karena adanya musim hujan. Hal tersebut yang membuat perkembangbiakan nyamuk menjadi tinggi.

“Pergantian cuaca, lalu permulaan musim hujan ini akan mengakibatkan genangan air yang lama itu menyebabkan tempat bersarangnya nyamuk,” ucap Prof.Hartono beberapa waktu lalu.

Dalam proses pencegahan ini, masyarakat disarankan untuk menerapkan metode 3M plus demi mencegah perkembangbiakan nyamuk. Berikut metode 3M plus yang dapat digunakan sebagai bentuk pencegahan DBD.

Baca Juga: Mengenal Dengue Shock Syndrome, Komplikasi DBD yang Bikin Risiko Kematian Meningkat

Metode 3M plus

Terkait 3M plus ini di antaranya sebagai berikut.

  1. Menguras tempat penampungan air
  2. Menutup tempat-tempat penampungan air
  3. Mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.

Sementara itu, untuk poin plusnya yakni berbagai hal di antaranya:

  • Menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk;
  • Memeriksa tempat-tempat yang digunakan untuk penampungan air;
  • Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk;
  • Menggunakan obat anti nyamuk;
  • Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi yang ada di rumah;
  • Melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan secara bersama;
  • Meletakkan pakaian yang telah digunakan dalam wadah yang tertutup;
  • Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah untuk dikuras;
  • Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI