Oleh sebab itu, kendati pun vape dengan cairan campuran ganja menjadi modus baru, prof Tjandra menegaskan sebaiknya jangan pernah coba konsumsi rokok elektronik tersebut untuk alasan apa pun.
"WHO menegaskan, penggunaan rokok elektronik bukanlah cara efektif untuk berhenti merokok di populasi. Malah, sudah ada berbagai bukti bahwa rokok elektronik akan merugikan kesehatan," tegas mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara tersebut.