Mengenal Terapi Radiasi Untuk Penderita Kanker: Tujuan dan Efek Samping

Dinda Rachmawati Suara.Com
Rabu, 17 April 2024 | 08:47 WIB
Mengenal Terapi Radiasi Untuk Penderita Kanker: Tujuan dan Efek Samping
Ilustrasi Terapi Radiasi atau Radioterapi Untuk Penderita Kanker (Dok. MRCCC)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Terapi radiasi atau dikenal dengan radioterapi adalah salah satu pengobatan kanker yang dapat dilakukan untuk membunuh sel kanker, serta upaya pencegahan oleh pasien. Sekitar 60% lebih pasien kanker di Indonesia memerlukan perawatan ini. 

Selain itu, Dokter spesialis onkologi radiasi MRCCC, dr. Denny Handoyo Kirana, Sp.Onk.Rad (K) juga menjelaskan tujuan lain dari perawatan ini. Antara lain mengecilkan ukuran tumor sebelum operasi, mengobati kanker, mencegah kanker kembali muncul, dan mengurangi nyeri akibat kanker yang tujuannya untuk meningkatkan kualitas hidup dari pasien. 

"Jadi, sebelum dilakukan terapi radiasi yang penting adalah penentuan karakter dari kanker tersebut, apakah berespons baik terhadap terapi radiasi atau tidak," ujar dia dalam siaran pers yang Suara.com terima baru-baru ini.

Secara singkat, kata dia dapat dijelaskan bahwa tahapan awal yang perlu dilakukan adalah pengambilan gambar dari pasien (CT Planning) untuk mendeteksi target radiasi. Lalu, akan dilakukan penentuan titik target dan perencanaan radiasi oleh dokter sebelum dilakukannya radioterapi atau terapi radiasi.

Baca Juga: Hubungan dengan Pangeran William Masih Renggang, Pangeran Harry Justru Tahu Kate Middleton Idap Kanker Dari Berita TV

Terapi radiasi juga merupakan perawatan yang lebih fokus dan tertarget dibandingkan dengan pengobatan kanker yang lain, karena metode ini secara tepat dan akurat hanya menyerang area kanker namun menghindari organ sehat yang berada disekitar target. Hal ini juga menjadi keunggulan dari terapi radiasi dibandingkan metode pengobatan kanker lainnya.

Efek Samping Terapi Radiasi

Setiap pengobatan lazimnya memiliki risiko efek samping termasuk terapi radiasi yang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu efek samping jangka pendek (jika muncul segera hingga di bawah 6 bulan) dan efek samping jangka panjang (jika muncul di atas 6 bulan).

Efek Samping Jangka Pendek Radioterapi

- Mual dan muntah: Dapat terjadi pada pasien yang mendapat terapi radiasi area perut dan saluran pencernaan.

Baca Juga: Penyakit Ganas Stevie Agnecya Dibongkar Sahabat, Icha Annisa Singgung Soal Ujian: Allah yang Akan Balas

- Rontoknya rambut: Bisa terjadi pada area kulit yang mendapat terapi radiasi.

- Perubahan kulit: Kulit yang terkena terapi radiasi dapat berubah kemerahan.

Efek Samping Jangka Panjang Radioterapi

- Perubahan pada organ terkena radiasi: Jika radiasi diberikan pada organ yang sensitif dapat memengaruhi fungsi organ jangka panjang.

- Perubahan pada organ reproduksi: Radioterapi pada area reproduksi dapat berdampak pada kesuburan.

Jenis-jenis Terapi Radiasi

Terapi radiasi dapat dibedakan menjadi dua jenis utama, yaitu terapi radiasi eksternal dan internal.

Terapi Radiasi Eksternal

Terapi radiasi eksternal menggarahkan sinar radiasi ke area tubuh yang terkena kanker dari luar tubuh. Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan mesin radiasi yang bergerak di sekitar tubuh pasien. Durasi terapi radiasi berbeda-beda bergantung pada rencana pengobatan yang telah ditentukan oleh dokter spesialis onkologi radiasi berkisar antara 4 hingga 15 menit.

Terapi Radiasi Internal

Terapi radiasi internal, juga dikenal sebagai brachytherapy, melibatkan penempatan sumber radiasi di dekat kanker atau dalam tubuh pasien yang menargetkan kanker area tersebut secara langsung. Metode ini terutama digunakan untuk mengobati kanker pada kanker serviks, prostat, kepala, dan leher. Prosedur brachytherapy membutuhkan waktu sekitar 20-30 menit.

Perkembangan LINAC dan Brachytherapy di Grup RS Siloam

Grup RS Siloam, khususnya MRCCC, telah menjadi pusat perawatan kanker swasta terkemuka di Indonesia yang dilengkapi dengan teknologi terapi radiasi terkini, yakni Linear Accelerator (LINAC) dan brachytherapy. 

Dengan tersedianya layanan radiasi tersebut, MRCCC dapat melayani lebih dari 36.000 terapi radiasi per tahunnya untuk pasien kanker. 

Adapun Grup RS Siloam saat ini memiliki total empat alat LINAC yaitu dua di MRCCC, satu di RS Siloam Agora Cempaka Putih, dan satu di RS Siloam TB Simatupang Jakarta Selatan. Dalam waktu dekat, MRCCC akan menambah fasilitas mesin LINAC terbaru sebagai unggulan terapi radiasi yang lebih akurat dan efektif. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI