Seperti Dialami Babe Cabita Sebelum Meninggal Dunia, Dokter Ungkap Alasan Sakit Anemia Aplastik Perlu Transfusi Darah

Selasa, 09 April 2024 | 16:28 WIB
Seperti Dialami Babe Cabita Sebelum Meninggal Dunia, Dokter Ungkap Alasan Sakit Anemia Aplastik Perlu Transfusi Darah
Potret Kenangan Babe Cabita bareng Istri (Instagram/@babecabiita)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebelum meninggal dunia, komika Babe Cabita menjalani tindakan transfusi darah akibat penyakit anemia aplastik yang dideritanya.

Dikatakan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Eka Hospital Permata Hijau, dr. Muhammad Pranandi, Sp.PD, anemia aplastik adalah salah satu jenis anemia yang terjadi akibat kegagalan dari sumsum tulang memproduksi komponen sel darah seperti sel darah merah atau seluruh komponen darah.

Adapun darah di tubuh manusia terdiri dari beberapa komponen yaitu sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.

"Hal ini terjadi saat tubuh berhenti memproduksi cukup sel darah baru yang tentunya berdampak pada tubuh menjadi mudah serta rentan terhadap infeksi ataupun pendarahan yang tidak terkontrol," ujar dr. Pranandi melalui keterangan yang diterima suara.com, Selasa (9/4/2024).

Baca Juga: Deep, Babe Cabita: Daripada Takut Mati Lebih Baik Aku Mempersiapkan Kematian

Seperti dalam percakapan terakhir dengan komika Ananta Rispo, Babe Cabita bercerita dirinya tengah menjalani tindakan transfusi darah untuk mengobati penyakit yang dideritanya.

"Belum (sehat), aku baru transfusi darah lagi kemarin," ungkap Babe Cabita saat menjawab pernyataan Rispo seputar kondisi kesehatannya.

Dr. Pranandi membenarkan jika transfusi darah jadi salah satu pengobatan anemia apalstik. Tindakan dokter ini akan disesuaikan dengan derajat keparahan anemia apalstik yang dialami seseorang.

"Transfusi darah bertujuan untuk mempertahankan jumlah sel darah yang cukup untuk mempertahankan sirkulasi tubuh agar tetap sehat," jelas dr. Pranandi.

Tidak hanya itu, ada juga beberapa pengobatan anemia apalstik yang umumnya diterapkan dokter kepada pasiennya, seperti sebagai berikut:

Baca Juga: 9 Potret Kenangan Babe Cabita Bareng Istri, Nomor 1 Bikin Haru

1. Terapi imunosupresif

Terapi imunosupresif ini merupakan modalitas terapi terpenting untuk sebagian besar pasien anemia aplastik.

"Obat-obatan yang termasuk dalam terapi imunosupresif adalah antithymocyte globulin (ATG) atau antilymphocyte globulin (ALG) dan siklosporin," paparnya.

2. Stimulan sumsum tulang

Ini merupakan tindakan penggunaan obat-obatan yang merangsang pembentukan koloni granulocyte seperti sargramostim dan filgrastim.

3. Transplantasi sumsum tulang

Tujuan transplantasi ini yaitu untuk membangun kembali sumsum tulang dengan sel induk dari donor. Menurut dr. Pranandi, bisa jadi ini merupakan pilihan pengobatan yang berhasil bagi penderita anemia aplastik akut.

Babe Cabita meninggal karena penyakit langka

Sebelum meninggal dunia, Babe Cabita sudah berjuang melawan penyakit langka anemia aplastik yang dideritanya selama setahun belakangan.

Selama melawan sakitnya, kondisi Babe Cabita sempat naik turun beberapa kali. Di saat dia drop hingga rasanya tak tahan lagi, ayah dua anak itu sempat menyampaikan wasiat terakhirnya pada sang istri, Zulfati Indraloka.

"Mikirin, aku tuh waktu sakit parah itu, aku sampai bilang sama istri 'jual semua hobi-hobi aku, jual vespa, karena bakal nggak kamu urus tuh pasti,'" kata Babe Cabita saat menjadi bintang tamu di podcast Deddy Corbuzier yang cuplikannya diunggah akun TikTok @seputarceritakita, Selasa (9/4/2024).

Sebagai informasi, penyakit langka tersebut pertama kali diketahui Babe Cabita pada Juni 2023 lalu. Semula ayah dua anak itu menderita penyakit demam berdarah.

Namun karena tak kunjung sembuh, dia diperiksa dengan diambil sumsum tulang belakangnya. Saat itulah dia didiagnosa menderita anemia aplastik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI