Suara.com - Dokter mengingatkan untuk memastikan gizi tetap seimbang selama bulan Ramadan, dan tidak hanya mengonsumsi karbohidrat. Gorengan dan nasi, sumber utama karbohidrat pada makanan di Indonesia, harus dikurangi dan diganti dengan makanan lain yang mengandung protein dan mineral.
Laman Kementerian Kesehatan menyebut kebanyakan konsumsi karbohidrat memiliki dampak serius mulai dari kenaikan berat badan, mudah lelah, hingga risiko penyakit kronis seperti diabetes, obesitas, dan penyakit jantung. Kelebihan karbohidrat diubah menjadi lemak, memicu resistensi insulin, dan meningkatkan kolesterol jahat.
Selama puasa, disarankan juga mengganti karbohidrat dengan mengonsumsi lebih banyak protein. Konsumsi lebih banyak protein membuat rasa kenyang bertahan lebih lama dan lebih kecil berisiko menjadi lemak jahat.
Menurut Dr. dr. Dian Kusuma Dewi M.Gizi, Sp.KKLP, susu bisa menjadi sumber protein hewani untuk dikonsumsi selama sahur dan berbuka. Dia menekankan bahwa susu merupakan pilihan yang baik untuk melengkapi asupan protein, terutama bagi anak-anak, agar tetap aktif dan sehat selama berpuasa.
Baca Juga: Ini Pentingnya Konsumsi Susu Saat Sahur, Tidak Banyak yang Tahu
"Tidak hanya anak anak, tapi orang dewasa juga penting minum susu. Orang tua juga perlu memahami bahwa jenis susu ada beragam dan perlu memastikan bahwa susu yang dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan nutrisi harian dengan membaca label kemasan”, jelas Dr. dr. Dian.
Selain susu, ada berbagai bahan makanan lain yang dapat menjadi sumber protein bagi keluarga, tergantung pada kelompok usia masing-masing. Namun, penting untuk memperhatikan bahwa selama bulan Ramadan, kebutuhan akan nutrisi harus terpenuhi dengan baik.
Masyarakat disarankan untuk memilih susu yang telah difortifikasi atau ditambahkan zat gizi mikro seperti zat besi dan vitamin C, mengingat masih tingginya angka defisiensi zat besi di Indonesia.
Tidak kalah pentingnya adalah menjaga asupan cairan tubuh. Selama berpuasa, orang cenderung mengonsumsi cairan dalam jumlah yang lebih rendah, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk terus memastikan tubuh terhidrasi dengan baik.
Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, Direktur Ilmu Kedokteran Danone Indonesia, menegaskan pentingnya rutin minum air putih, terutama selama bulan Ramadan. Dia juga merekomendasikan metode 2-4-2 untuk memenuhi kebutuhan hidrasi, yaitu mengonsumsi 2 gelas air saat sahur, 4 gelas saat berbuka, dan 2 gelas sebelum tidur.
Baca Juga: Satu dari Tiga Anak Alami Anemia, Ini Pentingnya Orangtua Pilih Asupan Susu yang Tepat
"Ambisi kami adalah untuk memastikan bahwa setiap anak mendapatkan akses nutrisi sehingga anak Indonesia terhindar dari stunting dan anemia serta menghadirkan hidrasi sehat sehingga kebutuhan hidrasi masyarakat dapat tercukupi dengan cara yang bertanggung jawab dan memastikan aspek sustainability dalam operasional bisnisnya," terang Dr. dr. Ray.