Cara Berhasil Detoks Selama Puasa Ramadan, Jangan Berbuka dengan yang Manis dan Tinggi Lemak!

Rabu, 03 April 2024 | 10:20 WIB
Cara Berhasil Detoks Selama Puasa Ramadan, Jangan Berbuka dengan yang Manis dan Tinggi Lemak!
Ilustrasi detoksifikasi. (freepik.com/garetsvisual)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Puasa selama bulan Ramadan bisa jadi momen untuk lakukan detoksifikasi tubuh. Akan tetapi, membersihkan tubuh dari zat-zat beracun tidak sekadar makan dan minum melainkan juga harus memperhatikan asupan makanan yang disantap. 

Konsultan gizi Andang Gunawan mengatakan bahwa tubuh manusia memang punya kemampuan untuk lakukan detoksifikasi secara alami. Termasuk dalam aktivitas buang air kecil, buang air besar serta mengeluarkan keringat. Namun, selain dibuang, tubuh juga perlu asupan bergizi agar proses detoksifikasi berjalan optimal.

"Pilihan makanan yang dimakan saat melakukan program puasa penting. Tanpa makanan yang benar, detox justru tidak terjadi, sebaliknya malah menambah gangguan pada kesehatan," ujar Andang, dikutip dari Dewiku.

Ilustrasi puasa (freepik)
Ilustrasi puasa (freepik)

Selain ginjal, organ yang paling berperan dalam sistem detox tubuh manusia ialah liver, paru-paru, jaringan kulit, dan usus besar. Andang menambahkan, tubuh bisa jadi memberikan tanda-tanda kalau dirinya butuh tedox. Detoksifikasi itu tidak hanya berguna untuk membersihkan sistem pencernaan, tetapi juga organ-organ tubuh dan pembuluh darah.

Baca Juga: Tebar Kebaikan Ramadan di Berbagai Kota Melalui Aksi Sosial Hingga Edukasi Kesehatan

Beberapa gejala di antaranya seperti, chronic fatigue, sering flu, masalah kulit (kusam, jerawat, bisul), berat badan terus naik, napas bau, hingga nyeri sendi atau otot. Meski puasa bisa jadi momen detoksifikasi terbaik, tapi hasilnya tidak akan optimal jika dilakukan dengan sembarangan tanpa memperhatikan asupan gizi.

Salah satu kesalahan dalam melakukan detoksifikasi saat puasa ialah berbuka dengan makanan tinggi gula dan lemak seperti kolak dan kue.

"Pada saat kita berpuasa, basal metabolic rate kita turun atau dalam posisi istirahat. Ketika kita langsung berbuka dengan makanan-makanan tersebut, BMR tidak serta merta naik. Butuh makan waktu cukup lama untuk naik. Akibatnya proses pembakaran makanan tersebut tidak maksimal," jelas Andang.

Penulis buku berjudul "Food Combining, Diet Detox & Green Smoothie" itu memberikan contoh menu berbuka puasa yang sehat untuk bisa menopang detoksifikasi tubuh. 

"Cara berbuka yang benar adalah dengan makan buah segar saja. Beri jeda minimum 1 jam, baru bisa lanjutkan makan. Namun, tetap hindari kebiasaan makan berat saat berbuka. Lebih banyak makan sayuran," sarannya.

Baca Juga: Itikaf Ngapain Aja? Amalan Khusus Pengeruk Pahala di Bulan Ramadhan

Menurut Andang, buah dan sayuran memang makanan yang paling penting dikonsumsi untuk detoksfikasi tubuh saat berpuasa. Sebaliknya, sangat disarankan untuk menghindari makanan-makanan yang diproses, mengandung pengawet, maupun tinggi gula dan lemak.

"Nasi dan lauk pauk secukupnya saja. Hindari makanan tinggi gula, tinggi lemak, makanan instan, makanan-makanan olahan industri, dan sebagainya," kata Andang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI