Tak Cuma Perubahan Siklus Menstruasi, Perempuan Juga Bisa Alami Gejala Menopause yang Parah

Jum'at, 29 Maret 2024 | 13:52 WIB
Tak Cuma Perubahan Siklus Menstruasi, Perempuan Juga Bisa Alami Gejala Menopause yang Parah
Ilustrasi gejala menopause. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menopause dianggap sebagai kondisi umum yang dialami perempuan saat menginjak di atas 50 tahun, yang ditandai dengan perubahan siklus menstruasi, penurunan gairah seksual, hot flashes, hingga gangguan tidur. Tapi jarang yang tahu bahwa perempuan ternyata bisa mengalami gejala menopause parah.

Dijelaskan Head Global Medical Affairs Women's Health, Bayer AG, Cecilia Caetano, pada 2030 diperkirakan akan ada 1,7 miliar perempuan dunia yang mengalami menopause dan 47 juta perempuan akan memasuki fase ini setiap tahunnya.

Lebih dari sepertiga perempuan yang berada dalam fase menopause melaporkan alami gejala parah, yang dapat berlangsung selama 10 tahun atau lebih setelah periode menstruasi terakhir mereka. Adapun gejala menopause parah bisa meliputi sulit tidur hingga peradangan.

"Di samping mengalami gangguan tidur, banyak perempuan di seluruh dunia pada umumnya menderita gejala vasomotor (peradangan) selama masa transisi menopause, yang mana dapat memengaruhi kualitas hidup mereka," ungkap Cecilia melalui keterangan yang diterima suara.com, Kamis (28/3/2024).

Gangguan vasomotor adalah merasa panas atau gerah yang disebut juga hot flashes, jantung berdebar, pusing, hingga nyeri kepala.

Mengutip dari NHS, gejala menopause biasanya terjadi mulai beberapa bulan atau bahkan tahun sebelum menstruasi berhenti. Kondisi tersebut dinamakan perimenopause. Sebagian besar wanita merasakan ciri-ciri menopause sekitar 4 tahun menjelang menstruasi terakhir. Dan sekitar 1 dari 10 wanita mengalami tanda-tanda menopause sampai 12 tahun menjelang menstruasi terakhir.

Mirisnya, meski gejala menopause parah ini sangat mengganggu kualitas hidupnya, 30 persen perempuan yang mengalami gejala sedang hingga berat dan berkonsultasi dengan dokter, tidak mendapat pengobatan apa pun.

Inilah sebabnya, kata Cecilia, Bayer berupaya menciptakan ulang lanskap kesehatan yang mendukung perempuan dengan cara mengembangkan ilmu pengetahuan, agar kesehatan perempuan bisa semakin baik.

"Kami berkomitmen untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan mendobrak kebungkaman dengan mendorong edukasi, meningkatkan kesadaran, serta memperluas pilihan pengobatan untuk mendukung perempuan di berbagai tahap kehidupan mereka," papar Cecilia.

Baca Juga: Menopause Bisa Sebabkan Vagina Kering dan Infeksi Saluran Kencing, Gimana Cara Mencegahnya?

Melansir Hello Sehat, berikut ini tanda-tanda gejala menopause yang bisa dikenali saat perempuan memasuki rentang usia 49 hingga 55 tahun:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI