Suara.com - Bulan Ramadan menjadi waktu yang sangat penting bagi umat Muslim untuk mendekatkan diri kepada Tuhan melalui berbagai ibadah, salah satunya adalah puasa. Walaupun puasa adalah kewajiban bagi setiap Muslim dewasa, penting juga untuk memperhatikan kondisi tubuh dan kesehatan.
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Dr. Hermawan, menegaskan bahwa bagi orang yang menderita penyakit jantung akut, tidak disarankan untuk berpuasa.
Dalam diskusi tentang kesehatan selama berpuasa di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta, Selasa, Hermawan menjelaskan bahwa puasa dapat mengganggu stabilitas pompa jantung, terutama pada pasien dengan gagal jantung yang pompanya sudah sangat menurun.
"Jadi sebaiknya kalau merasa tidak mampu dan tidak kuat, sebaiknya pada penderita jantung tidak dipaksakan untuk berpuasa. Kalau misalnya lelah ya langsung berbuka puasa," ujar Hermawan saat ditemui di RSPP, Selasa, (27/3/2024).
Baca Juga: Bisa Bikin Drop, Ini Pantangan yang Harus Diwaspadai Oleh Penderita Diabetes saat Puasa Ramadan
Menurutnya, berpuasa bisa berisiko terutama karena potensi dehidrasi dan komplikasi dari penyakit lain seperti masalah kontrol gula darah. Oleh karena itu, bagi penderita penyakit jantung yang kondisinya tidak memungkinkan, disarankan untuk tidak memaksakan diri berpuasa dan lebih baik langsung berbuka jika merasa lelah.
Meskipun demikian, bagi penderita penyakit jantung yang masuk dalam kategori ringan, Hermawan memberikan saran untuk berpuasa dengan berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter. Menurutnya, puasa dapat membantu mengembalikan keseimbangan metabolisme tubuh dan melatih tubuh untuk mengendalikan pola makan.
Bagi mereka yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung, Hermawan menekankan pentingnya menjaga gaya hidup sehat dengan pola makan yang baik, berolahraga secara teratur, dan menghindari merokok.