Suara.com - Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) mengonfirmasi bahwa kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah tersebut melonjak. Bahkan, Jakarta Selatan tercatat menjadi yang tertinggi dibandingkan dengan wilayah lain di Ibu Kota.
Menurut Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan, Yudi Dimyati, kasus DBD di Jaksel mencapai 221 kasus. Angka tersebut melampaui angka di wilayah lain seperti Jakarta Pusat, Timur, Barat, Utara, dan Kabupaten Kepulauan Seribu.
Yudi menjelaskan bahwa angka kasus DBD mengalami peningkatan signifikan dari awal tahun, mencapai 206 kasus pada bulan Februari, dan 221 kasus hingga pertengahan Maret 2024. Jumlah ini meningkat dua kali lipat dari jumlah kasus pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Seperti diketahui, gejala DBD dimulai dengan demam tinggi, dan disarankan untuk memperbanyak minum air putih, menurunkan panas dengan kompres, dan mengonsumsi makanan bergizi.
Baca Juga: Syahnaz Sadiqah Dilarikan ke Rumah Sakit, Kondisinya Memprihatinkan
Dari data yang ada, Jakarta Selatan menjadi wilayah dengan kasus DBD terbanyak di DKI Jakarta, diikuti oleh Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, dan Kepulauan Seribu.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, memprediksi bahwa kasus DBD di Jakarta masih akan terus meningkat hingga Mei 2024 akibat kondisi iklim. Namun, ia berharap bahwa dengan perbaikan iklim, kasus DBD dapat terus menurun.
"Masih sesuai dengan prediksi kita, memang masih meningkat. Kita perkirakan sampai Mei, kalau lihat iklim. Kan kita punya 'DBD clean' untuk memperkirakan status berdasarkan iklim. Jadi, diperkirakan masih akan naik sampai dengan Mei," jelas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ani Ruspitawati.