Suara.com - Bagi pasien diabetes, salah satu hal yang paling menantang di bulan Ramadan ini adalah pola minum obat saat puasa. Apalagi jika pasien tersebut juga harus suntik insulin.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Eka Hospital Bekasi, dr. Melisa Diah Puspitasari, Sp.PD mengatakan pasien diabetes tetap boleh berpuasa jika kondisinya sudah terkontrol, bahkan meski harus minum obat sekalipun.
Namun dr. Melisa mengingatkan para diabetesi harus menyadari tanda mereka harus membatalkan puasa, yaitu saat mengalami hipoglikemia atau gula darah terlalu rendah.
"Tandanya seperti gemetar, keringat dingin, disorientasi, mengantuk dan mual, Anda harus segera membatalkan puasa. Selain itu, Anda juga harus membatalkan puasa jika dalam pengecekan didapatkan kadar gula darah, kurang dari 70 mg/dl atau lebih dari 300 mg/dl," ujar dr. Melisa melalui keterangan yang diterima suara.com, Selasa (26/3/2024).
Baca Juga: Apakah Mengorek Telinga Bisa Membatalkan Puasa? Begini Penjelasan Lengkap Buya Yahya
Jika mengalami hipoglikemia, diabetesi bisa mengonsumsi minuman manis atau makanan tinggi gula sebagai pertolongan pertama.
Lebih lanjut, menurut dr. Melisa, selama berpuasa sebaiknya diabetisi berdiskusi dengan dokter terkait obat yang harus dikonsumsi. Biasanya, dokter dapat mengubah atau menggeser jadwal minum obat. Dokter juga mungkin akan melakukan penyesuaian dosis insulin saat berpuasa.
"Kondisi yang dapat memperburuk diabetes saat berpuasa, yaitu saat pola makan yang salah," paparnya.
Berikut ini adalah hal-hal yang harus diwaspadai bisa memperburuk kadar gula darah saat puasa:
1. Tidak makan sahur
Baca Juga: Jadi Menu Buka Puasa yang Gurih dan Manis, Ini Resep dan Cara Membuat Pastel Ayam Kari
Dalam keadaan pasien diabetes tidak makan sahur, dianjurkan untuk tidak melanjutkan puasa. Terlebih jika sudah mengalami gejala-gejala hipoglikemia.
2. Berbuka puasa dengan makanan dan minuman tinggi gula
3. Tidak mengontrol kadar gula darah sebelum memasuki bulan Ramadan
4. Mengalami sakit atau infeksi lainnya.
"Apabila mengalami hiperglikemia, Anda dapat melakukan suntik insulin, minum obat sesuai anjuran dokter atau menghubungi dokter. Jika dibiarkan, hiperglikemia bisa menyebabkan komplikasi ketoasidosis diabetes yang membahayakan nyawa," pungkas dr. Melisa.