Suara.com - Dokter Spesialis Kandungan, Yassin Yanuar Mohammad atau yang akrab disapa Dokter Yassin Bintang tegas berpendapat, alat BabyPlus tidak memiliki dasar ilmiah sebagai alat pendidikan janin di dalam kandungan.
Menurut dokter obgyn dengan subspesialis fertilitas dan endokrinologi reproduksi ini mengatakan, alih-alih menggunakan mesin yang diklaim sebagai alat pendidikan auditori dengan bahasa janin.
Ia lebih menyarankan membentuk bonding dari orangtua ke janin di dalam kandungan. Khususnya untuk ibu yang posisi jantungnya, sangat dekat dengan janin dalam rahim.
"Posisi bayi itu paling dekat dengan detak jantung ibunya. Jadi komunikasi yang paling bagus dan baik untuk janin ya dari ketenangan ibunya, menyampaikan dengan kata-kata halus dan baik Termasuk ayah jabang bayi juga berbicara dengan janin di perut ibu," ujar dr. Yassin saat dihubungi suara.com, Selasa (19/2/2024).
Baca Juga: Istri Hamil Anak Pertama, Joshua Suherman Berubah Jadi Lebih Protektif
Dokter obgyn (obstetri dan ginekologi) lulusan Universitas Indonesia itu juga mengatakan klaim BabyPlus untuk melatih janin sejak di dalam kandungan, agar lahir tidak rewel hingga tidak terbangun di malam hari masih sebatas klaim dan testimoni yang belum teruji secara ilmiah.
"Sampai saat tidak ada data ilmiah yang membenarkan klaim tersebut, yang ada hanya testimoni-testimoni dari para pengguna yang tidak memiliki standing (dasar ilmiah) yang baik," jelas dr. Yassin.
"Nggak ada bukti ilmiah yang kuat dengan metodologi yang baik untuk mendukung klaim tadi. Common sense (kewajaran) yang ada nggak masuk, dengan ilmu yang udah ada nggak masuk," sambungnya.
Dokter Yassin mengakui jika fenomena BabyPlus ini sudah ada sejak lama, namun tidak pernah jadi rekomendasi para pakar kesehatan karena belum ada kajian ilmiahnya.
Bahkan ia menganalogikan, bila BabyPlus dinilai baik dan bermanfaat maka kompak seluruh dunia akan merekomendasikan alat ini selaiknya merekomendasikan asam folat untuk ibu hamil.
Baca Juga: 5 Tips Puasa Untuk Ibu Hamil, Agar Tetap Aman dan Sehat
"Kalau memang iya alat ini memberikan efek yang baik, terbukti secara nyata memberikan hasil signifikan terhadap tumbuh kembang anak, dipakai dan di seluruh dunia, kayak asam folat jelas," jelas dr. Yassin.
Orangtua Harus Belajar Bonding ke Janin
Dokter yang juga CEO sekaligus Founder Bamed Health Care Group itu juga mengingatkan, khususnya orangtua baru agar mau lebih berusaha belajar menjadi ayah dan ibu yang baik.
Salah satunya dengan mengubah pola pikir, tidak lagi menganggap bayi menangis di malam hari sebagai sebuah perilaku bayi 'tidak patuh' kepada orangtuanya. Apalagi BabyPlus dianggap sebagai alat agar bayi saat lahir tidak terbangun di malam hari.
"Kalau bayi bangun tengah malam, memang itu masalah? Dilihat dong, dia kenapa, apakah dia mau main sama orang tuanya karena cukup tidur di siang hari. Atau dilihat apakah buang air besar, atau dia lapar, bukan karena dia tidak patuh atau dia rewel," jelas dr.Yassin.
Terakhir, dokter yang berpraktik di RSPI Pondok Indah itu mengakui di zaman serba cepat dengan bantuan teknologi, membuat orangtua baru wajib mempelajari parenting sebaik mungkin demi bekal anak di masa depan lebih baik.
"Jadi mindset orangtua ini, calon orangtua muda ini harus punya karakteristik yang kuat mentalnya, dengan memahami situasi parenting ini," pungkasnya.
Apa itu alat BabyPlus?
BabyPlus adalah alat yang mengeluarkan bunyi mirip seperti detak jantung manusia dan ketika diperdengarkan ke bayi yang masih dalam kandungan. Alat ini dipercaya bisa menstimulus perkembangan otak bayi sehingga bisa rileks dan ketika sudah lahir nanti bisa memiliki kecerdasan yang lebih baik.
Alat ini digunakan selaiknya ikat pinggang ibu hamil, dan akan otomatis mati setelah 1 jam dan tidak ada tombol volume.
Babyplus merupakan produk import langsung dari Amerika. Alat ini digunakan mulai usia kehamilan 18 minggu. Ada 16 variasi bunyi (lesson), yang disesuaikan dengan usia kehamilan ibu.