Biaya Tinggi Bikin Masyarakat Indonesia Sulit Akses Fasilitas Kesehatan, Bisakah Kredit Digital Jadi Solusi?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Selasa, 19 Maret 2024 | 10:18 WIB
Biaya Tinggi Bikin Masyarakat Indonesia Sulit Akses Fasilitas Kesehatan, Bisakah Kredit Digital Jadi Solusi?
Ilustrasi biaya kesehatan. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Akses terhadap fasilitas kesehatan masih kerap dikeluhkan oleh masyarakat di Indonesia. Data survey Global Health Service Monitor, 59 persen dari populasi 278 juta penduduk Indonesia mengeluhkan sulitnya mengakses fasilitas kesehatan karena tingginya beban biaya pengobatan.

Situasi ini karena faktor inflasi medis di Indonesia yang mampu mencapai 13,6 persen setiap tahunnya atau sekitar 4 kali lipat dari tingkat inflasi umum. Dampaknya semakin banyak masyarakat Indonesia yang rentan mengalami guncangan finansial ketika harus berhadapan dengan kondisi gangguan kesehatan.

Hingga dalam jangka waktu panjang, semakin sulit bagi masyarakat terdampak untuk pulih dan kembali berdaya secara finansial. Kondisi tersebut membuat perusahaan teknologi asal Indonesia, PT. JULO Teknologi Finansial (JULO) berinisiatif meluncurkan fitur Biaya Kesehatan sebagai pionir pembayaran fasilitas kesehatan dengan opsi cicilan bulanan.

ilustrasi telemedicine. (Unsplash/National Cancer Institute)
ilustrasi telemedicine. (Unsplash/National Cancer Institute)

Fitur ini dapat digunakan di lebih dari 25.000 fasilitas kesehatan yang tersebar di seluruh Indonesia. Fitur Biaya Kesehatan menjadi fitur pertama dan satu-satunya layanan kredit digital personal di Indonesia yang memfasilitasi pembiayaan berbagai kebutuhan kesehatan secara menyeluruh - dari tagihan rumah sakit, klinik, dokter gigi, apotek sampai biaya pengecekan medis di laboratorium.

Baca Juga: Kehadiran Fasilitas Kesehatan yang Mumpuni Dibutuhkan Masyarakat, Rumah Sakit Ini Lebarkan Sayap ke Kawasan Serang

“Biaya pengobatan seringkali bersifat darurat dan tidak bisa menunggu. Dengan ditambahnya fitur biaya kesehatan pada aplikasi kami, pasien dapat menuntaskan pembayaran biaya kesehatan secara cepat saat dibutuhkan tanpa memberatkan cashflow," ujar Head of Marketing JULO, Mikhal Anindita dalam keterangannya. 

Mikhal menjelaskan, selama tujuh tahun melayani dua juta lebih pengguna di seluruh Indonesia, biaya kesehatan menjadi salah satu tujuan penggunaan limit kredit JULO terbanyak.

"Melihat bagaimana kesehatan merupakan suatu kebutuhan manusia yang paling mendasar, rilis fitur terbaru Biaya Kesehatan diharapkan dapat meningkatkan akses kesehatan yang layak untuk masyarakat luas tanpa terkendala urusan finansial," ujar Mikhal. 

Salah satu pengguna dari Papua, Irene membagikan pengalamannya ketika menggunakan JULO,.

“Waktu itu saya sempat kesulitan cari dana berobat untuk anak, tidak ada teman dan keluarga yang bisa membantu saat itu. Usaha terakhir, saya coba pakai JULO dan ternyata langsung dapat limit untuk saya pakai. Saya benar-benar merasa tertolong”.

Baca Juga: Jadikan Indonesia Tujuan Wisata Kesehatan, Begini Pesan Menparekraf Sandiaga Uno Untuk Fasilitas Kesehatan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI