Suara.com - Selama menjalankan ibadah puasa, umat Muslim diharuskan untuk menahan diri dari makan dan minum dari fajar hingga adzan maghrib. Kondisi ini sering kali menimbulkan kekhawatiran akan risiko dehidrasi.
Dalam sebuah acara kajian Ramadan yang diselenggarakan oleh Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Ukhuwah Islamiyah Universitas Indonesia, Dosen di Departemen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Nurul Dina Rahmawati, S.Gz., M.Sc, memberikan penekanan mengenai pentingnya menjaga kecukupan hidrasi tubuh selama berpuasa.
“Saya berharap temen-teman mahasiswa bisa lebih sadar lagi dalam pemenuhan gizi seimbang, tidak lagi hanya memperhatikan karbohidrat dan protein, tapi juga buah dan sayur, beraktivitas fisik, minum air putih yang cukup dan mengelola stress,” jelas Dina.
Lebih lanjut, Dina menyoroti bahwa sering kali status hidrasi menjadi hal yang terabaikan selama berpuasa. "Meskipun sedang berpuasa, kita tetap perlu memastikan asupan air minum yang cukup, sekitar 8 gelas per hari, yang dapat dipenuhi pada saat sahur, berbuka, dan sebelum tidur," tambah Dina.
Baca Juga: Muntah Saat Puasa Apakah Langsung Batal Atau Boleh Lanjut? Begini Hukumnya
Safari Ramadan bersama DKM Masjid Ukhwah Islamiyah UI merupakan inisiatif dari AQUA untuk memastikan kecukupan hidrasi selama bulan Ramadan. Kegiatan tersebut melibatkan kajian interaktif tentang isu-isu kesehatan dan lingkungan, serta doa bersama untuk Palestina, dan diadakan di berbagai masjid di seluruh Indonesia.
Dalam menghadapi Ramadan tahun 1445H, DKM Masjid Ukhuwah Islamiyah Universitas Indonesia menggelar kajian Ramadan jelang berbuka puasa yang didukung oleh AQUA, yang juga termasuk doa bersama untuk Palestina. Lebih dari 300 mahasiswa UI mengikuti kajian dan doa bersama ini pada Jumat (15/3).
Ustadz Hafiz Kurniawan yang juga hadir dalam acara itu menekankan bahwa bulan Ramadan seharusnya menjadi momen untuk membangun kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan sosial.
"Ramadan harus menjadi pendorong bagi kita untuk membangkitkan kembali kesadaran yang terkadang terlupakan, seperti kesadaran terhadap lingkungan, sosial, dan kesehatan," jelasnya.
Mengenai doa bersama untuk Palestina, Hafiz Kurniawan menegaskan bahwa bulan Ramadan seharusnya mendorong kita untuk melakukan tindakan nyata yang dapat membantu umat Muslim di Palestina. "Doa bersama adalah bentuk kemanusiaan. Melalui doa bersama, kita dapat memberikan perhatian kepada masyarakat di Gaza, untuk memastikan bahwa hak-hak sipil mereka, termasuk anak-anak, perempuan, lansia, dan masyarakat umum, terlindungi," tegas Hafiz Kurniawan.
Baca Juga: Cek Jadwal Imsakiyah Kabupaten Tangerang Sabtu 16 Maret 2024