Suara.com - Kesehatan ginjal perlu dijaga dengan baik karena berperan penting untuk manusia, yakni mengatur keseimbangan cairan tubuh, menghilangkan racun, mengontrol tekanan darah dan kadar garam, serta menghasilkan bentuk aktif vitamin D.
Apabila tidak terjaga, gangguan fungsi ginjal dapat terjadi hingga berpengaruh pada penurunan kualitas sistem organ paru-paru, jantung, serta otak.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Ginjal dan Hipertensi, dr. Dina Nilasari, Ph.D., Sp.PD-KGH, mengatakan, untuk menjaga ginjal tetap sehat perlu dilakukan modifikasi gaya hidup menjadi healthy lifestyle.
Di antaranya dengan menghindari obat-obatan yang berpotensi merusak ginjal dan junk food yang tinggi sodium. Selain itu, makanan-makanan yang dapat memicu diabetes, karena faktor penyebab terbesar di dunia (termasuk juga di Indonesia) untuk gangguan ginjal adalah diabetes. Faktor penyebab kedua ialah penyakit radang ginjal.
Baca Juga: Berburu Makanan Buka Puasa di Pasar Takjil Benhil
"Penyebab penurunan fungsi ginjal adalah komorbid atau penyakit penyerta yang tidak dikelola dengan baik. Jadi jika seseorang mempunyai diabetes, gula darahnya menjadi toxic ke ginjal. Atau, hipertensi yang tidak terkontrol akan menyebabkan gangguan ginjal. Obesitas juga demikian," kata dia di acara Kalbe Academia for Media dalam rangka Hari Ginjal Sedunia 2024.
Untuk menjaga kesehatan ginjal, pemenuhan nutrisi yang cukup sesuai kebutuhan masing-masing orang perlu dilakukan, karena peran makanan sangat penting dalam menjaga fungsi ginjal.
Dokter Spesialias Gizi Klinik, dr. Marya Haryono, M.Gizi, Sp.GK, FINEM, menambahkan, ada perbedaan pengaturan makanan atau diet antara orang tanpa gangguan ginjal dan dengan gangguan ginjal kronik.
Pengaruh gangguan ginjal kadang-kadang menyebabkan nafsu makan pasien menjadi turun, bisa karena mual atau efek meningkatnya kadar ureum. Akibat nafsu makan yang turun, kata dia berat badan turun bahkan drastis dan berisiko malnutrisi, juga berpengaruh lebih lanjut terhadap progresivitas penurunan fungsi ginjal.
"Pada kondisi orang yang memiliki gangguan makan, kita berusaha mencari solusi untuk sesuatu yang mudah diolah cepat tetapi juga mendukung fungsi organ tersebut. Makanan cair khusus untuk gangguan fungsi ginjal dapat menjadi solusinya, yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan protein, fosfatnya, dan lain-lain," kata dr. Marya.
Baca Juga: Apa Hukum Mencicipi Makanan Saat Puasa? Awas Bisa Bikin Batal!
Pola Makan Pejuang Penyakit Ginjal Kronik
Pada kesempatan terpisah, Medical General Manager PT Kalbe Farma Tbk, dr. Dedyanto Henky Saputra, M.Gizi, AIFO-K, menjelaskan bahwa pola makan yang tepat pada pejuang penyakit ginjal kronik harus disesuaikan dengan stadium penyakitnya.
Pada stadium 1—4 dikenal dengan pradialisis. Apabila sudah masuk stadium lima, dikenal sebagai stadium terminal atau pasien harus menjalani dialisis atau cuci darah. Pasien pradialisis diimbau menjalankan pola makan tinggi kalori tetapi rendah protein.
“Karena jika asupan proteinnya tinggi, maka proses kerusakan ginjalnya akan semakin cepat sehingga pasien akan lebih cepat jatuh ke dalam stadium dialisis. Sebaliknya, jika pasien sudah masuk ke stadium cuci darah (dialisis), selain asupan kalorinya ditingkatkan maka asupan proteinnya harus lebih tinggi sekitar 20-30 persen dibandingkan asupan protein orang yang sehat," jelas dia.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah asupan kalium, fosfat, dan natrium yang terkontrol supaya tidak menimbulkan berbagai komplikasi,” tambah dr. Dedyanto dalam live Instagram @ptkalbefarmatbk.
Menurut Dokter Dedy, nutrisi yang baik dapat membuat pasien lebih kuat, sehingga terapi yang dijalankan tidak terhambat atau berlangsung lebih baik. Makanan cair tambahan khusus untuk pasien ginjal sangat berperan dalam membantu proses perawatan pasien ginjal, apalagi jika para pejuang ginjal mengalami penurunan nafsu makan.
Kalbe Farma pun terus berupaya menyehatkan masyarakat dalam menyediakan makanan cair untuk mendukung kesehatan pejuang ginjal tahap pradialisis maupun dialisis. Kandungan nutrisi yang ada dalam produk makanan cair ini ialah karbohidrat, lemak, protein, vitamin, hingga mineral.
“Kalbe memiliki dua produk nutrisi yang mendukung pasien ginjal, yaitu Nephrisol dan Nephrisol D. Nephrisol memenuhi kebutuhan gizi pasien pradialisis dengan diet rendah protein. Nephrisol D memenuhi kebutuhan gizi pasien dialisis dengan diet tinggi protein," ucap dia.
Secara kalori, dua produk ini sama-sama tinggi kalori sesuai dengan prinsip diet penyakit ginjal kronis. Vitamin dan mineralnya juga disesuaikan dengan kebutuhan pasien.