Suara.com - Banyak orang memilih libur olahraga saat puasa, dengan alasan takut lemas dan membatalkan puasa. Padahal, olahraga tetap penting dilakukan meski sedang berpuasa.
Ahli kebugaran Ade Rai memberi tips agar olahraga yang dilakukan saat puasa memberi manfaat lebih, termasuk membakar lemak lebih banyak.
Menurut pria bernama lengkap I Gusti Agung Rai Kusuma Yudha itu, menjelang waktu buka puasa adalah waktu terbaik untuk berolahraga, karena bisa sangat efektif untuk membakar kalori dan menurunkan berat badan.
Olahraga di penghujung waktu puasa juga akan membuat lemak terbakar lebih banyak. Ini karena karbohidrat sebagai sumber energi dalam bentuk makanan sudah habis digunakan untuk beraktivitas seharian penuh.
"(Olahraga) sebelum buka puasa, pada saat perut sudah kosong banget kita pakai latihan beban, itu nggak main-main (manfaatnya)," ungkap Ade Rai saat berbincang dengan Chicco Jerikho melalui potongan video yang dibagikan akun Instagram @oksavianna, dikutip suara.com, Kamis (14/3/2024).
Sosok yang pernah meraih dua gelar juara dunia, Superbody Professional dan Musclemania Professional ini menyebutkan, olahraga menjelang waktu buka puasa juga akan membuat pembakaran lemak berkali-kali lipat lebih banyak dibanding tidak berolahraga saat puasa.
"Ibaratnya yang tadinya pakai lemaknya misalnya anggap aja 100, dipakai olahraga, ya sudah diambil aja 500. Ini karena satu menit (puasa) kita nggak berolahraga atau kita normal, kita akan membakar 70 kalori. Tapi kalau kita olahraga, kita bisa membakar 300 hingga 600 kalori," jelasnya.
Tidak hanya itu, lelaki yang tetap bugar dan awet muda di usia 53 tahun itu juga menyebutkan, olahraga saat puasa akan membuat efek pembakaran lemak melebihi waktu puasa, alias manfaat puasa jadi lebih panjang.
"Jadi kalau seandainya kita olahraga pada saat perut kosong, waktu kita puasa, kita mendapatkan seolah-olah 'ekstra puasa' antara 1 sampai 5 jam ekstra," jelasnya.
Baca Juga: Padukan Olahraga dengan Teknologi, DocoRun 2024 Siap Digelar
"Jadi kalau puasanya sampai 16 jam, jadi seolah-olah kita dapat puasanya 21 jam, gara-gara latihan di ujung puasa kita," lanjutnya.
Meski begitu, pada April 2022 silam Ade Rai juga mengingatkan tetap memperhatikan sahur bila ingin menurunkan berat badan saat bulan puasa. Termasuk memperhatikan asupan nutrisi seperti protein, lemak dan sarat.
Menariknya ternyata lelaki kelahiran 6 Mei 1970 ini menyarankan untuk tidak mengonsumsi karbohidrat saat sahur. Hal tersebut bertujuan agar tubuh dapat menggunakan lemak sebagai sumber tenaga saat berpuasa.
"Nah kalau seandainya di sahur kita nggak masukin karbohidrat, tidak terjadi kenaikan insulin. Jadi otomatis badan hanya tahunya 'Oh iya, gula nggak masuk jadi masih pakai lemak sebagai sumber tenaga'," pungkas Ade Rai.