Suara.com - Sakit maag sering kali menganggu pengidapnya karena kerap kali menggangu aktivitas. Penyakit tersebut sering kali dipicu akibat terlambat makan. Akan tetapi, saag sedang berpuasa tak jarang pengidapnya justru merasa sakit maag tersebut hilang meski tidak makan dan minum sepanjang hari.
Dokter penyakit dalam prof. dr. Zubairi Djurban, Sp.PD., menjelaskan bahwa dengan berpuasa memang bisa jadi menyembuhkan penyakit maag. Terlebih dahulu, dia menjelaskan kalau kondisi lambung kosong memang bisa memicu terjadi sakit maag.
"Sakit maag kan karena asamnya ganggu lambung, kemudian perutnya sakit. Kalau makin enggak diisi biasanya perut tambah sakit," jelas dr. Zubairi dikutip dari tulisannya di Twitter, Kamis (14/3/2024).
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa dengan berpuasa membuat lambung jadi lebih sering beristirahat karena tidak ada makanan yang dikonsumsi.
Baca Juga: Pegadaian Area Surabaya 2 Gelar Festival Ramadan, Bazar Lelang Emas dan Santunan Anak Yatim
"Puasa itu kan tidak makan cukup lama. Berarti lambung juga tidak bekerja cukup lama. Jadi lambung mendapatkan kesempatan untuk istirahat dan penyembuhan. Sebab itu bulan puasa bagi orang yang sakit maag ringan, sedang, ataupun agak berat, justru membaik," tuturnya.
Akan tetapi, bila sakit maag sudah terlalu memburuk, dia menyarankan sebaiknya jangan dulu berpuasa. Dikatakan sakit maag berat bila terjadi tanda-tanda sebagai berikut:
- Sakit perut yang bahkan membuat tidak bisa berdiri dengan baik
- Hilangnya nafsu makan dan berat badan yang menurun dengan signifikan
- Terlalu sering muntah, bahkan muntah bisa disertai dengan darah berwarna merah kecoklatan
- Nyeri pada dada ketika kamu beraktivitas
- Mengalami sesak napas dan keluar keringat terus-menerus
- Perubahan warna pada kulit, kuku, dan mata menjadi kekuningan
- Warna feses berubah menghitam