Suara.com - Saat ini masyarakat tengah dipusingkan dengan harga beras yang mahal. Terpantau per Rabu (21/2) harga beras di Indonesia melonjak hingga Rp18 ribu per kilogram (kg), padahal sebelumnya berada di kisaran Rp10 ribu hingga Rp15 ribu per kg dengan kategori premium.
Beras yang dimasak menjadi nasi memang merupakan sumber karbohidrat utama masyarakat Indonesia. Kendati demikian, bukan berarti beras menjadi satu-satunya sumber.
Pasalnya, ada sejumlah alternatif pengganti beras yang bisa dikonsumsi, yakni salah satunya sorgum.
Apa Itu Sorgum?
Baca Juga: Mengenal Nasi Kuning Manado yang Disantap Anies Saat Kampanye Akbar di Sulut
Dikutip dari laman DKPP Provinsi Jawa Barat, sorgum adalah tanaman serealia yang berasal dari Afrika Timur. Di sejumlah daerah, sorgum juga dikenal juga dengan sebutan cantel atau gandrung.
Sorgum menempati posisi kelima dalam hal bahan baku sereal di dunia setelah gandum, jagung, padi, dan jelai. Karenanya, tumbuhan ini berpotensi sebagai pengganti beras.
Dibanding beras, sorgum memiliki kandungan gizi lebih tinggi. Sorgum kaya akan vitamin dan nutrisi seperti niacin, riboflavin, hingga thiamin.
Pada bagian bijinya juga terkandung berbagai mineral seperti alium, zat besi, tembaga, magnesium, dan fosfor yang baik untuk kesehatan.
Baca Juga: Tom Lembong Cicipi Nasi Krawu Khas Gresik, Baru Pertama Kali Langsung Ketagihan
Karena kaya akan zat besi, konsumsi sorgum memberikan manfaat bagi metabolisme tubuh dan sebagai pelancar peredaran darah. Dengan metabolisme dan peredaran darah tubuh yang lancar maka akan menghindarkan dari anemia dan menjadikan tubuh selalu bugar.
Manfaat sorgum lainnya adalah bagi para penderita diabetes. Zat tanin pada sorgum menghasilkan enzim penghambat terserapnya karbohidrat oleh tubuh.
Enzim tersebut bermanfaat untuk mengontrol kadar glukosa dan insulin dalam tubuh, sehingga ramah bagi penderita penyakit gula.