Menkes Ingin Deteksi Dini Kanker Bisa Dilakukan di Puskesmas, Lebih Murah Meriah?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 19 Februari 2024 | 14:40 WIB
Menkes Ingin Deteksi Dini Kanker Bisa Dilakukan di Puskesmas, Lebih Murah Meriah?
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin. (Suara.com/Fajar Ramadhan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengimbau pentingnya upaya deteksi dini untuk menurunkan angka kematian yang disebabkan oleh kanker.

“Strategi utama menurunkan angka kematian akibat kanker adalah dengan deteksi dini. Kalau kanker bisa diketahui lebih dini, tingkat kesembuhannya lebih besar, dan biayanya juga lebih murah,” ungkap Menkes Budi dalam keterangannya baru-baru ini. 

Sejalan dengan upaya mewujudkan transformasi kesehatan, Kementerian Kesehatan terus berupaya melengkapi fasilitas pelayanan kesehatan deteksi dini kanker di tingkat puskesmas kabupaten/kota. Hal ini untuk mempermudah masyarakat dalam melakukan layanan deteksi dini. 

Layanan deteksi dini ini khususnya untuk 4 jenis kanker utama, yakni kanker payudara dan kanker serviks pada wanita, serta kanker paru-paru dan kanker usus yang banyak kasusnya ditemui pada pria.

Ilustrasi kanker (Pixabay/PDpics)
Ilustrasi kanker (Pixabay/PDpics)

Menkes Budi mengatakan semua puskesmas di 514 kabupaten/kota sedang disiapkan untuk bisa melayani deteksi dini 4 jenis kanker tersebut.

“Semua puskesmas sedang kami siapkan. Harapannya tahun ini, semua alatnya bisa selesai kita bagikan secara bertahap ke 10.000 Puskesmas di 514 Kabupaten/Kota,” ujar Menkes.

Alat kesehatan yang dimaksud, yakni utamanya untuk deteksi dini kanker payudara adalah Probe Linear USG. Sedangkan untuk deteksi dini kanker serviks, Kemenkes sudah mulai meluncurkan tes HPV DNA yang hasilnya lebih akurat dan prosesnya lebih mudah dibandingkan dengan Pap Smear.

Selain itu, Menkes Budi menyebutkan layanan deteksi dini kanker paru-paru dan kanker usus juga akan disediakan. Kemenkes menargetkan setiap puskesmas dapat melakukan layanan skrining kanker paru dengan alat Low Dose CT-Scan (LDCT) dan kanker usus besar dengan kolonoskopi.

LDCT mampu mendeteksi lesi kecil atau nodul pada paru-paru yang mungkin merupakan tanda awal kanker paru-paru.

Baca Juga: Alice Norin Divonis Kanker Sarkoma, Harus Operasi Besar dan Stop Tambah Anak

“Kita akan selesaikan secara bertahap di 514 kabupaten/kota supaya tiap puskesmas punya CT-Scan biar bisa melakukan prosedur Low Dose CT-Scan untuk deteksi dini kanker paru-paru dan kolonoskopi untuk deteksi dini kanker usus besar,” kata Menkes Budi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI