Apa itu Body Dysmorphic Disorder? Dialami Vidi Aldiano Selama Pengobatan Kanker

Kamis, 15 Februari 2024 | 21:12 WIB
Apa itu Body Dysmorphic Disorder? Dialami Vidi Aldiano Selama Pengobatan Kanker
Vidi Aldiano [Instagram/@vidialdiano]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Vidi Aldiano alami kondisi Body Dysmorphic Disorder sebagai efek samping dari pengobatan kanker ginjal yang masih dia jalani. Kondisi itu membuat Vidi jadi terlihat lebih kurus.

Diketahui, suami Sheila Dara itu belum lama ini baru tiba di Indonesia usai menjalani terapi Tanya Samui di Thailand.

Perubahan tubuh jadi lebih kurus itu sebenarnya disadari sendiri oleh Vidi. Akan tetapi, dia jadi makin merasa terganggu dengan komentar-komentar warganet di postingan media sosialnya.

Vidi bilang, dia sampai berusaha mengumpulkan kepercayaan dirinya tiap kali hendak mengunggah foto dirinya.

Baca Juga: Kurusan dan Kondisinya Bikin Cemas Saat Manggung, Vidi Aldiano Didoakan Lekas Sembuh

Dia sendiri sebenarnya masih berusaha untuk mengumpulkan energi demi mengembalikan berat badannya normal kembali.

"Baca komen-komen atau DM gitu, gue paham sih kalian mungkin maksudnya baik, tapi ini jujur sekarang tiap gue ngepost foto yang ada guenya, gue harus mikir beberapa lama untuk ngumpulin PD (percaya diri) gue kembali," tutur Vidi dalam unggahan Story Instagram-nya, Kamis (15/2/2024).

Musisi 33 tahun itu juga memastikan akan berusaha untuk keluar dari kondisi mentalnya saat ini. Vidi mengaku kalau dirinya memang sedang alami gangguan mental.

"Masih body dysmorphia, tapi gue berusaha untuk keluar dari mindset ini," katanya.

Lantas apa itu sebenarnya Body Dysmorphic Disorder?

Baca Juga: Vidi Aldiano Menggigil Usai Kemoterapi, Apa Saja Efek Samping Pengobatan Ini?

Body Dysmorphic Disorder atau BDD merupakan gangguan kesehatan mental ketika seseorang tidak bisa berhenti memikirkan kekurangan dari penampilannya. Meski sebenarnya kekurangan fisiknya itu nampak kecil atau tidak terlihat, bahkan tidak menjadi perhatian besar bagi orang lain, akan tetapi pengidap akan merasa sangat malu, gelisah, dan cemas sehingga menghindari banyak situasi sosial.

Dikutip dari Halodoc, disebutkan kalau seseorang akan sangat fokus pada penampilan dan citra tubuhnya sendiri ketika mengalami BDD. Mereka akan berulang kali melihat bayangan pada cermin, berdandan, atau mengoreksi sesuatu. Terkadang, hal itu dapat terjadi selama selama berjam-jam setiap hari.

Kekurangan yang mereka rasakan dan perilaku berulang menyebabkan pengidap mengalami kesulitan yang signifikan. Tak jarang, hal ini akan memengaruhi aktivitas sehari-hari pengidap. Selain itu, pengidap akan mencari berbagai prosedur kosmetik untuk coba “memperbaiki” kekurangan yang mereka rasakan. Setelahnya, baru mereka akan merasa puas meski sementara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI